Perkuat Distribusi Beras di Kaltimtara, Bulog Bangun Gudang Baru di Bontang

11 hours ago 1

Home > Regional Sunday, 20 Jul 2025, 20:11 WIB

Samarinda wilayahnya cukup luas, sehingga perlu ada gudang yang lebih dekat ke titik distribusi.

Ilustrasi, gudang beras Bulog. Ilustrasi, gudang beras Bulog.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Untuk memperkuat layanan distribusi beras di Kaltimtara, Bulog membangun gudang baru berkapasitas ribuan ton.

Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara terus memperkuat infrastruktur distribusi pangan di wilayahnya.

Salah satunya lewat pembangunan gudang baru di Kota Bontang, Kaltim, dengan kapasitas 2.000 ton.

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Kaltim dan Kaltara, Mersi Windrayani, memaparkan saat ini Bulog memiliki lima cabang aktif di wilayahnya.

Tiga di Kalimantan Timur yang berada di Samarinda, Paser, dan Berau. Lalu dua lainnya ada di Kalimantan Utara. Adapun cabang Samarinda membawahi lima kabupaten/kota, termasuk Kota Bontang.

Ia menyampaikan, Samarinda wilayahnya cukup luas, sehingga perlu ada gudang yang lebih dekat ke titik distribusi.

“Alhamdulillah, sekarang sedang dibangun gudang di Bontang. Ini kerja sama dengan Pemerintah Kota Bontang,” ujar Mersi, lewat keterangan resminya, dinukil pada Ahad (20/7/2025).

Ia berharap pembangunan gudang ini bisa segera rampung agar distribusi beras tidak selalu bergantung dari gudang di Samarinda.

Selama ini, daerah seperti Kutai Timur dan Kutai Barat mengambil dari Samarinda. “Kalau gudang di Bontang selesai, bisa lebih dekat dan efisien,” jelasnya.

Ihwal ketersediaan beras, Bulog menyediakan dua jenis utama yakni beras medium dan premium.

Beras medium yang sering didistribusikan dikenal dengan nama SPHP atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan. Yang dikemas dalam karung 5 kilogram.

Ia memastikan, untuk menjaga kualitas, sebelum keluar dari gudang semua beras melalui quality control. “Kita pastikan timbangan sudah tera kalibrasi dan kualitasnya sesuai standar,” imbuhnya.

Bulog juga bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk melakukan monitoring di pasar maupun ke agen-agen yang menerima distribusi beras.

Setiap agen membuat surat pernyataan, salah satunya menyatakan tidak membuka dan mengoplos beras.

Soal perbedaan kualitas, Mersi menjelaskan bahwa beras premium memiliki tingkat patahan (broken) sekitar 5–10 persen, adapun beras medium sekitar 25 persen.

Tak hanya distribusi, Bulog juga terus menyerap hasil produksi lokal.

Hingga medio tahun ini, Bulog Kaltimtara telah menyerap sekitar 7.800 ton gabah kering panen dari petani lokal di Kalimantan Timur. “Alhamdulillah, kita juga sudah memiliki stok beras lokal hasil penyerapan,” ujarnya.

Taufik Hidayat

Image

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |