REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--PT Migas Utama Jabar (MUJ) bersama PT Asian Clean Energy menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama pemanfaatan flare gas menjadi energi listrik (gas to power). Kerja sama ini dilakukan, untuk mempercepat transisi energi bersih dan berkelanjutan di Jawa Barat (Jabar).
Flare gas atau gas buang dari hasil samping produksi migas, selama ini kerap dibakar dan menjadi sumber emisi karbon. Melalui kerja sama ini, gas tersebut akan dimanfaatkan menjadi sumber listrik ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan industri dan masyarakat.
“Kami sudah menandatangani kerja sama terkait pemanfaatan flare gas atau gas bumi untuk ketenagalistrikan (gas to power) dengan PT Asian Clean Energy (ACE). Kami menyambut baik karena ini sesuai dengan visi kami menjadi perusahaan terdepan terkait holding transisi energi di Indonesia,” ujar Muhamad Sani, dalam
keterangan resminya, Rabu (23/7/2025).
Menurut Sani, kerja sama ini semakin mengukuhkan dan selaras dengan visi MUJ dalam mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di daerah. "Kerja sama ini menjadi bukti nyata komitmen MUJ dalam mendukung program pemerintah menuju transisi energi bersih. Pemanfaatan flare gas menjadi energi listrik tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi dari sumber daya yang sebelumnya terbuang,” papar Sani.
Sani mengatakan, nota kesepahaman ini mencakup kajian teknis dan komersial terhadap potensi proyek gas to power di wilayah kerja migas yang melibatkan MUJ. Sekaligus, eksplorasi model bisnis berkelanjutan berbasis energi bersih.
Sebagai tindak lanjut, kata dia, MUJ akan memulai proyek percontohan di kawasan Pabuaran, Jawa Barat, dengan memanfaatkan flare gas dari lapangan migas yang ada. Selain itu, MUJ juga menjajaki kerja sama dengan Pertamina EP Region 2 untuk optimalisasi gas buang di wilayah operasional mereka. “Semoga flare gas yang selama ini dibuang bisa kita manfaatkan bersama Pertamina di wilayah Jawa Barat,” kata Sani.
Sani menambahkan, langkah ini juga menjadi bentuk konkret sinergi BUMD dengan mitra strategis untuk memperkuat ketahanan energi di tingkat daerah. Melalui inisiatif ini, MUJ berharap dapat mendorong tumbuhnya ekosistem energi hijau di Jawa Barat sekaligus menjadi contoh praktik keberlanjutan yang dapat
direplikasi di daerah lain.
Sementara itu, Direktur Utama PT Asian Clean Energy, Robin Hendera mengatakan, kolaborasi ini membuka peluang besar dalam mengolah gas buang menjadi sumber energi baru yang bermanfaat seperti menjadi energi listrik.
“Flare gas atau gas buang yang selama ini tidak dimanfaatkan bisa diubah menjadi listrik. Ini selaras dengan visi kami dalam menciptakan teknologi ramah lingkungan dan menciptakan nilai dari sumber daya yang terbuang. Ke depannya juga kita akan banyak kerja sama transisi energi ini, sesuai amanah dari Pemprov Jabar, terutama
energi hijau,” paparnya.