Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan bahwa perusahaan berhasil mencapai rekor penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) sepanjang 2024, yakni mencapai 105 juta kilo liter (kl), meningkat 6% dibandingkan penjualan pada 2023 lalu.
Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha Pertamina A. Salyadi Dariah Saputra mengatakan, market share Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading Pertamina Patra Niaga, mencapai 96,1% untuk jenis bahan bakar umum retail, dengan jangkauan lebi dari 15.000 titik retail BBM dan lebih dari 250.000 titik pangkalan Liquefied Petroleum Gas (LPG).
"Sementara Subholding Commercial di bawah Patra Niaga yang merupakan Subholding terdepan volume sales mencapai rekor dengan 105 juta kilo liter, meningkat 6% dibandingkan 2023. Market share Patra Niaga 96,1% BBM retail," paparnya dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Pertamina 2024 di Grha Pertamina, Jumat (13/6/2025).
Dari sisi penjualan BBM bersubsidi (PSO) menurutnya porsinya juga meningkat menjadi 41% dari sebelumnya 37%. Menurutnya, ini sejalan dengan peningkatan distribusi BBM bersubsidi.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, perseroan berhasil memenuhi hingga 70% kebutuhan BBM nasional melalui produksi kilang perusahaan.
"Di sektor hilir, kilang Pertamina juga mampu memenuhi kebutuhan 70% BBM nasional. Peningkatan produksi kilang akan terus kita dorong salah satu melalui percepatan penyelesaian proyek-proyek strategis. Keberhasilan proyek-proyek ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas dan efisiensi tapi juga menentukan daya sayang Pertamina dalam jangka panjang," ungkapnya dalam acara yang sama.
Pihaknya juga memperkuat sistem monitoring untuk memastikan energi yang disalurkan benar-benar memberi manfaat kepada masyarakat.
"Untuk aspek accessibility dan affordability kami juga terus memperluas akses energi hingga ke wilayah 3T melalui pembangunan Pertashop, BBM satu harga serta jaringan distribusi LPG dan gas rumah tangga," tambahnya.
Berdasarkan paparan Pertamina, digitalisasi penyaluran produk subsidi oleh perusahaan melalui subsidi tepat sepanjang tahun 2024 untuk jenis solar subsidi sudah 100%, sedangkan Pertalite mencapai 99,9% melalui QR code.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kejagung Tetapkan 7 Tersangka Kasus Tata Kelola Minyak & Ditahan!