Pertamina Siapkan Jalur Aman Distribusi Minyak Imbas Konflik Israel-Iran

18 hours ago 1

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) memastikan belum ada dampak langsung terhadap operasional perusahaan menyusul serangan Israel ke Iran. Meski demikian, Pertamina tetap bersiaga dan menyiapkan langkah mitigasi melalui anak perusahaannya, yakni Pertamina International Shipping (PIS) dan Pertamina Patra Niaga.

“Sampai sekarang belum ada dampak karena memang baru terjadi. Mungkin nanti PIS dan Patra Niaga akan memitigasi dampaknya tergantung seberapa serius eskalasi konflik ini,” ujar VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, usai konferensi pers capaian kinerja Pertamina 2024 di Grha Pertamina, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Fadjar menegaskan, Pertamina telah memiliki skema penanganan krisis, termasuk pengalihan jalur distribusi (reroute) ke rute yang lebih aman. Perusahaan juga siap mencari alternatif pasokan minyak mentah dari negara lain apabila rantai pasok terganggu.

“Biasanya mitigasinya dilakukan dengan reroute, mencari jalur distribusi yang lebih aman, dan mengimpor dari negara lain yang pasokannya tidak terdampak,” katanya.

Ia menambahkan, kondisi geopolitik di kawasan Timur Tengah memang kerap bergejolak. Untuk itu, Pertamina telah mengantisipasi risiko tersebut, salah satunya melalui fleksibilitas dalam skema impor minyak mentah (crude oil).

“Kami sekarang bisa impor crude dengan lebih fleksibel, tidak lagi terlalu terikat kontrak jangka panjang. Jadi kalau ada gangguan di satu titik, bisa shift ke kawasan lain seperti Afrika,” jelas Fadjar.

Terkait opsi impor dari Amerika Serikat, Fadjar menyatakan hal itu masih dalam tahap kajian. Meski jaraknya lebih jauh dan berdampak pada biaya logistik, kemungkinan tersebut tetap terbuka sambil menunggu arahan dari pemerintah.

“Kalau dari sisi jarak tentu lebih jauh, otomatis biayanya juga lebih besar. Tapi semua masih kita kaji, termasuk regulasi dari pemerintah,” ucap Fadjar.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |