Jakarta, CNN Indonesia --
Pertamina menyatakan komitmen untuk secara aktif mendorong pekerja perempuan agar lebih maju di lingkungan kerja perusahaan, antara lain lewat komunitas PERTIWI (Perempuan Pertamina Tangguh Inspiratif Wibawa Independen), serta penetapan kebijakan terkait Respectful Workplace Policy (RWP).
RWP adalah kebijakan internal Pertamina Group yang mulai diimplementasikan sejak 2021 sebagai wujud komitmen terhadap keberagaman, kesetaraan, dan inklusi di lingkungan kerja. Diharapkan melalui hal ini dapat tercipta lingkungan kerja yang kondusif, produktif, dan berkelanjutan, serta mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Adapun PERTIWI merupakan wadah bagi pekerja perempuan di Pertamina yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan pengembangan kepemimpinan, dengan Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini sebagai pembina komunitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertamina afirmatif mendorong perempuan untuk maju di lingkungan kerja perusahaan, dimulai dari hadirnya Respectful Workplace Policy dalam rangka menghadirkan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan mendorong pekerja wanita untuk semakin terus berkontribusi dan berpartisipasi aktif di dalam perusahaan," kata Emma pada kegiatan Talkshow "Identitas dalam Sebuah Karya" di Jakarta, Jumat (1/8).
Emma menambahkan, upaya lain yang dilakukan Pertamina termasuk menciptakan sarana dan prasarana memadai di lingkungan kerja, yang semakin mendukung produktivitas para pekerja perempuan.
"Selain itu Pertamina juga menghadirkan program-program afirmatif yang bisa mendorong dan memberikan kesempatan yang sama terhadap pekerja perempuan. Selanjutnya adalah program-program tersebut action plan-nya dimonitor dan diukur secara reguler oleh para senior leaders di lingkungan Pertamina," papar Emma.
Keempat hal tersebut diharapkan bisa secara afirmatif dilakukan reguler dan berulang oleh seluruh tataran lingkungan senior leaders di lingkungan Pertamina Grup sebagai pendorong peran aktif perempuan.
Vina, seorang peserta talkshow sekaligus anggota PERTIWI Pertamina, menilai bahwa Pertamina memberikan kesempatan luas bagi dirinya sebagai pekerja perempuan untuk memberi lebih banyak kontribusi kepada perusahaan.
"Saya bangga menjadi Perwira Pertamina, dan mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh perusahaan, serta berbagai upaya yang dilakukan perusahaan bagi para pekerja perempuan," ujarnya.
Senada, Dinda juga mengaku merasakan perwujudan emansipasi di lingkungan Pertamina. Menurutnya, hal itu antara lain diperlihatkan oleh peran Emma Sri Hartini.
"Ada kebanggaan tersendiri bagi saya sebagai perwakilan dari PERTIWI bisa menyaksikan langsung role model Ibu Emma Sri Martini untuk hadir dan memberikan pemaparan yang menginspirasi," kata Dinda.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan komitmen Pertamina terhadap pemberdayaan perempuan diwujudkan dalam berbagai program dan kebijakan.
"Pertamina percaya bahwa pemberdayaan perempuan di lingkungan kerja dapat memperkuat daya saing perusahaan. Melalui komunitas PERTIWI dan kebijakan Respectful Workplace Policy, kami ingin memastikan setiap pekerja perempuan memiliki ruang dan kesempatan yang sama untuk tumbuh, memimpin, dan berkontribusi maksimal," kata Fadjar.
Talkshow "Identitas dalam Sebuah Karya" merupakan bagian dari Pameran "Identitas", hasil kolaborasi Pertamina dengan Tulola yang terinspirasi dari seni budaya dan literatur Indonesia, serta memberdayakan pengrajin lokal khususnya perempuan.
Melalui pameran "Identitas", Pertamina berupaya menjembatani dunia korporasi dengan sektor kreatif, budaya, dan sosial, yang sekaligus menjadi bagian kontribusi aktif terhadap pembangunan nasional yang inklusif.
(rea/rir)