Polisi: Kos Diplomat Kemlu Pakai Smart Lock, Tak Sembarang Orang Masuk

9 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi menyebut kamar kos yang dihuni diplomat muda Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu), Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) menggunakan sistem smart dock lock.

Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi mengatakan akses terbatas di kos korban ada di pagar dan kamar penghuni kos termasuk korban.

"Kosan tersebut itu pakai akses masuk di pager. Jadi tidak sembarangan orang lain masuk," kata Rezha, Kamis (10/7), dikutip detikcom.

Selain itu, kamar korban juga punya akses yang hanya diketahui oleh korban.

"Ya, dari sampai dengan keterangan si pemilik kos itu ya hanya satu (dimiliki korban)," kata Rezha.

Alhasil, pintu kamar kos itupun dibuka paksa saat korban tak bisa dihubungi. Saat itu lah penjaga kos mengetahui bahwa korban sudah tidak bernyawa.

Rezha menyebut upaya paksa untuk membuka kamar korban itu dilakukan atas sepengetahuan istri korban dan pemilik kos.

Rezha berkata total ada 11 kamar di kos tersebut dan sebuah toko. 

"Di situ 11 kamar ya. Satu toko, satu kamarnya jadi 10 yang ngekos. Satu buat penjaga," kata dia.

Sejauh ini, polisi tak menemukan ada kerusakan di kamar kos korban, selain yang disebabkan upaya paksa tersebut.

"Itu sudah sepengetahuan pemilik kos dan istri korban untuk mengetahui apa namanya korban di dalam itu maksudnya si mas Daru-nya ini di dalam gimana keadaannya, makanya meminta izin untuk dibuka paksa," tutur Rezha.

Diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) ditemukan tewas dengan kondisi wajah terbungkus isolasi atau lakban di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7) sekitar pukul 08.30 WIB.

Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Selain itu, polisi juga menyebut, barang milik korban juga tidak ada yang hilang.

Namun ada sejumlah barang ditemukan di TKP. Rezhamenyebut dari olah TKP, polisi menemukan sidik jari diduga korban pada lakban yang menutup wajahnya.

Selain itu ada juga obat-obatan. Korban disebut punya penyakit gerd. Namun polisi akan mengonfirmasi riwayat penyakit korban kepada keluarga.

Polisi juga menemukan sejumlah barang lain di TKP.

"Nanti kita bawa ke lab karena masih kumpulin alat bukti-alat buktinya dulu mengarahnya ke mana gitu. Kalau dari olah TKP awal masih kelihatan sidik jari si korban itu," kata Rezha, Selasa.

Sejauh ini polisi menyatakan belum menemukan indikasi pembunuhan dalam kasus ini. Kendati demikian, untuk kesimpulan penyebab kematian korban masih dalam proses penyelidikan.

(wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |