Polri tambah alat berat percepat penanganan bencana di Sumbar.
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG, – Polri menambah lima unit alat berat di Sumatra Barat pada Minggu untuk mempercepat penanganan bencana di provinsi tersebut. Keberangkatan alat berat ini dilepas oleh Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo didampingi Kepala Polda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta di depan Kantor Polres Padang Pariaman.
"Hari ini Polri kembali memberangkatkan lima unit alat berat untuk mempercepat penanganan di berbagai lokasi terdampak bencana," jelas Dedi. Dengan penambahan ini, total alat berat yang beroperasi mencapai sebelas unit, di mana enam lainnya sudah aktif di lokasi longsor dan banjir bandang.
Alat berat tersebut ditempatkan di beberapa titik, termasuk di Kabupaten Agam dan Padang Pariaman. Diharapkan, tambahan ini dapat mempercepat pembersihan sehingga akses logistik dan ekonomi bisa segera pulih.
Pemulihan Infrastruktur
Menurut Dedi, Polri berkomitmen mempercepat pemulihan infrastruktur dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat pascabencana di wilayah utara Sumatera, khususnya Sumbar. Polri juga bekerja sama dengan pemerintah daerah, TNI, relawan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempercepat proses pemulihan.
Progres pembangunan jembatan darurat menunjukkan hasil signifikan. Di Palembayan, Kabupaten Agam, pekerjaan telah selesai 100 persen, sementara di Malalak, Kabupaten Agam telah mencapai 80 persen. Di Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, progresnya sekitar 75 persen.
Jembatan X Koto Singkarak di Kabupaten Solok masih dalam tahap persiapan material, namun jembatan di Sumani, Kabupaten Solok telah rampung dan beroperasi penuh. Jembatan Salareh Aia di Kabupaten Agam telah dapat dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua, melayani sekitar 1.135 jiwa, dan direncanakan akan ditingkatkan menjadi jembatan rangka baja modular, Bailey, agar dapat dilalui kendaraan roda empat.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

3 hours ago
3













































