Prabowo dan Presiden Brasil Kompak Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

7 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva kompak mendukung perjuangan Palestina menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).Pasalnya, hanya dengan cara itu Palestina punya posisi yang setara dengan Israel untuk mewujudkan solusi dua negara (two-state solution).

Palestina saat ini masih menyandang status sebagai negara non-anggota pengamat permanen, meskipun mayoritas negara anggota pada Sidang Majelis Umum PBB pada 10 Mei 2024 setuju Palestina menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sementara itu, Israel telah menjadi anggota penuh PBB sejak 11 Mei 1949.

"Pengakuan terhadap negara Palestina, dan menjadikannya sebagai anggota penuh PBB untuk memastikan posisi setara yang dibutuhkan demi mewujudkan solusi dua negara," kata Presiden Lula saat menyampaikan pernyataan pers bersama dengan Presiden Prabowo di Istana Planalto, Brasilia, Rabu (9/7/2025) siang waktu setempat.

Presiden Lula juga menekankan Indonesia dan Brasil tidak pernah lelah untuk mengecam kekejian Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza. "Kami tidak pernah takut untuk menunjuk mereka-mereka yang hipokrit karena memilih diam saat menyaksikan pelanggaran terang-terangan dilakukan," ujar Lula.

Dalam sesi yang sama, RI 1 menyatakan, Indonesia dan Brasil sepakat hanya solusi dua negara yang dapat mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza. "Kami sangat menghargai sikap tegas Anda untuk masalah ini," kata Prabowo.

Oleh karena itu, Prabowo juga mendukung keinginan Presiden Lula, yang juga disampaikan dalam KTT Ke-17 BRICS, untuk mereformasi PBB dan tata kelola global. "Harus ada reformasi dalam PBB yang meningkatkan pemain-pemain besar lainnya dalam arena global," ujarnya.

"Brasil adalah negara yang besar, dengan populasi yang besar dengan ekonomi yang kuat dan saya yakin akan memainkan peran lebih untuk memimpin dan saya pikir, kita harus menggabungkan upaya bersama, menggabungkan suara kita bersama untuk mereformasi (PBB dan tata kelola global) bersama negara-negara lain seperti India, Afrika Selatan, Mesir, Nigeria, Jerman, Jepang, dan Meksiko," kata Prabowo menambahkan.

Tidak hanya soal krisis kemanusiaan di Gaza, perang Rusia-Ukraina juga menjadi salah satu isu global yang dibahas dalam pertemuan bilateral Prabowo dan Presiden Lula. Prabowo kemudian menyatakan dukungannya terhadap Group of Friends for Peace untuk menjembatani adanya hasil-hasil konkret yang mengarah kepada gencatan senjata Rusia dan Ukraina.

Group of Friends for Peace merupakan inisiatif negara-negara yang mengadvokasi diplomasi dan berupaya menjadi penengah perang Rusia-Ukraina. Fokus dari kelompok itu di antaranya de-eskalasi, bantuan kemanusiaan, dan kepatuhan pada hukum internasional. Group of Friends for Peace digagas oleh Brasil dan China, serta beranggotakan mayoritas negara-negara berkembang yang ada di belahan Bumi bagian selatan (Global South).

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |