5 hours ago
2
Jakarta kota terlima termacet setelah Bandung, Medan, Palembang, dan Surabaya.
Penumpang mengantre saat akan menaiki bus Transjakarta P11 rute TransJabodetabek Blok M-Bogor di Terminal Blok M, Jakarta, Senin (9/6/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan saat ini kotanya tidak lagi menyandang status sebagai kota termacet di Indonesia berdasarkan Traffic Index Rangking yang dirilis Tomtom.com. Saat ini, Jakarta menjadi kota terlima termacet di Indonesia, di bawah Bandung, Medan, Palembang, dan Surabaya.
Pramono mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Salah satunya adalah dengan memperbanyak rute Transjabodetabek untuk melayani mobilitas masyarakat dari berbagai daerah penyangga menuju Jakarta.
"Sekarang ini orang dari PIK 2 ke Blok M, Alam Sutra ke Blok M, dari Bogor ke Blok M, Depok Sawangan ke Pondok Labu, Bekasi ke Dukuh Atas, dan sebagainya, kami sudah buka rute baru," kata dia saat rapat bersama KPK dan sejumlah gubernur lainnya di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025).
Menurut dia, dengan kehadiran Transjabodetabek, masyarakat dari daerah penyangga dapat pergi ke Jakarta dengan murah. Adapun tarif yang dikenakan hanya Rp 2.000 sebelum pukul 07.00 WIB dan Rp 3.500 pada pukul 07.00 hingga 22.00 WIB.
Pramono mengaku sengaja memperbanyak rute Transjabodetabek ke berbagai daerah penyangga. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengubah kebiasaan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi menjadi naik transportasi umum.
Ia mengeklaim, upaya itu telah berdampak positif. Berdasarkan Traffic Index Rangking yang dikeluarkan situs web Tomtom.com, Jakarta hari ini tidak lagi menjadi kota termacet di Indonesia.
"Mumpung Pak Gubernur Jawa Baratnya belum ada. Nomor satunya Bandung, nomor duanya Medan, nomor tiga Palembang, nomor empat Surabaya, Jakarta nomor lima," kata dia.
