Presiden Federasi Italia: Boikot di Piala Dunia Bikin Israel Untung

2 hours ago 1

CNN Indonesia

Selasa, 23 Sep 2025 18:02 WIB

Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina mengatakan boikot pada Piala Dunia 2026 hanya akan menguntungkan Israel. Duel Israel vs Italia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 diwarnai keributan antarpemain. (AFP/ATTILA KISBENEDEK)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina mengatakan boikot pada Piala Dunia 2026 hanya akan menguntungkan Israel.

Israel tengah dalam tekanan global di segala sektor, termasuk dalam sepak bola. Di Italia, aksi mogok massal terjadi sebagai protes serangan Israel di Gaza.

Momen protes terhadap Israel itu sampai ke 'telinga' FIGC. Gabriel Gravina merespons ajakan memboikot Israel dari Piala Dunia 2026.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Italia satu grup dengan Israel dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Grup I. Dalam duel pertama, Italia menang 5-4 pada 8 September.

Terkait ajakan memboikot pertandingan, Gravina menyebut aksi itu hanya akan menguntungkan Israel. Apabila Italia memboikot Israel dalam pertandingan, maka Gli Azzurri akan dianggap kalah walkover (WO).

"Akan menjadi kesalahan besar jika kita berpikir kita bisa memboikot pertandingan melawan Israel," kata Gravina kepada para wartawan di acara Premio Prisco dikutip dari Football Italia.

"Kami akan dianggap kalah, yang berarti kami akan kehilangan kesempatan bermain di Piala Dunia, dan hasilnya hanya akan menguntungkan Israel, yang secara teori dapat meningkatkan peluang mereka di jalur kualifikasi ke turnamen," ucap Gravina menambahkan.

Saat ini Italia menempati peringkat kedua klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026. Italia tertinggal 6 poin di belakang Norwegia sebagai pemuncak klasemen dan memiliki nilai sama dengan Israel.

Karena itu, aksi boikot laga melawan Israel bisa merugikan Italia dan memengaruhi nasib tim asuhan Gennaro Gattuso itu untuk ke Piala Dunia 2026 mendatang. Gravina menegaskan kalau politik tidak bisa dicampurkan dengan olahraga, termasuk sepak bola.

"Ada tanggung jawab politik, yang tentu saja tidak boleh dibebankan kepada dunia olahraga. Sepak bola sedang melakukan sesuatu, kami mengaktifkan sebuah proyek di dalam yayasan UEFA untuk membantu anak-anak yang membutuhkan."

Gravina terang-terangan mengecam perilaku Israel di Gaza. Namun menurutnya, urusan Israel ini menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Saya mengecam pemandangan penderitaan besar yang sayangnya kita saksikan setiap hari, tetapi tanggung jawabnya tidak boleh dibebankan kepada Federasi, melainkan kepada mereka yang lebih tinggi dari kita yang akan segera harus memberikan jawaban," tutur Gravina.

"Saya merasa geram sebagai manusia atas semua yang kita saksikan, tidak ada seorang pun yang bisa bersikap acuh tak acuh terhadap perasaan penderitaan dan rasa sakit ini."

[Gambas:Video CNN]

(sry/jun)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |