Presiden Umumkan Penahanan 7 Tersangka Skandal Korupsi Banjir Rp33 T

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada Senin (24/11/2025) mengumumkan penahanan tujuh tersangka dalam skandal korupsi besar-besaran yang melibatkan proyek pengendalian banjir. Langkah tegas ini diambil saat munculnya kemarahan publik atas anomali yang telah menyeret nama-nama politisi berpengaruh, termasuk anggota Kongres.

Menteri Keuangan Ralph Recto mengatakan kepada legislator pada September lalu bahwa hingga 118,5 miliar peso (Rp33,47 triliun) dana untuk proyek pengendalian banjir kemungkinan hilang akibat korupsi sejak 2023. Secara total, setidaknya 9.855 proyek pengendalian banjir senilai lebih dari 545 miliar peso (Rp150,59 triliun) yang seharusnya dilaksanakan sejak Marcos menjabat pada pertengahan 2022 kini berada di bawah investigasi.

Korupsi yang masif ini dituding menjadi penyebab utama proyek pengendalian banjir di Filipina seringkali tidak memenuhi standar atau bahkan tidak ada sama sekali, padahal negara Asia Tenggara ini rentan terhadap banjir mematikan dan cuaca ekstrem.

Pengadilan antikorupsi khusus, Sandiganbayan, telah mendakwa mantan anggota DPR Zaldy Co dan insinyur pekerjaan umum. Kasus korupsi pertama yang didakwa melibatkan proyek tanggul sungai senilai 289 juta peso (Rp80,3 miliar) di Oriental Mindoro, yang dilaksanakan oleh Sunwest Corp., perusahaan konstruksi yang dimiliki oleh keluarga Co.

Skandal ini memiliki implikasi politik yang luas. Beberapa mantan dan anggota Senat dan DPR saat ini dituduh menerima suap besar dari perusahaan konstruksi favorit. Mereka yang diduga terlibat termasuk sepupu Marcos dan sekutu utama, mantan Ketua DPR Martin Romualdez, meskipun ia membantah dan telah mundur dari jabatannya.

Media Filipina, Rappler, merilis daftar nama delapan pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Jalan Raya (DPUJ) yang dilaporkan telah ditahan terkait kasus Oriental Mindoro hingga Senin. Mereka termasuk dua direktur regional, seorang insinyur, dan seorang akuntan komite lelang dan penghargaan.

Presiden Marcos Jr. mengambil sikap keras, menjanjikan tindakan tegas untuk mengembalikan kepercayaan publik. Marcos berjanji bahwa senator, anggota DPR, dan pemilik perusahaan konstruksi yang terlibat akan dipenjara paling lambat pada saat Natal.


"Nasihat saya kepada para tersangka yang tersisa adalah agar kalian semua menyerah, jangan menunggu untuk dikejar," kata Marcos dalam akun Facebook-nya. "Ini akan berlanjut, kami tidak akan berhenti".

Kemarahan publik atas skandal ini telah memicu demonstrasi besar-besaran, didukung oleh Gereja Katolik Roma, yang mengecam gaya hidup mewah para tersangka, termasuk rumah mewah dan jet pribadi mereka.

(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |