Purbaya Sanggup Bangun Ponpes Al Khoziny Pakai APBN: Tunggu Muhaimin

3 hours ago 1

CNN Indonesia

Sabtu, 18 Okt 2025 11:55 WIB

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyanggupi untuk membangun Ponpes Al Khoziny yang ambruk dengan APBN. Tapi pembangunan tunggu restu Menko PM Muhaimin Iskandar. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyanggupi untuk membangun Ponpes Al Khoziny yang ambruk dengan APBN. Tapi pembangunan tunggu restu Menko PM Muhaimin Iskandar. ( CNN Indonesia/Sakti Darma Abhiyoso).

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyanggupi untuk membangun ulang Pondok Pesantren Al Khoziny yang ambruk dengan menggunakan dana APBN.

Namun persetujuan itu belum cukup. Ia mengatakan pembangunan masih perlu menunggu persetujuan dari Menteri Bidang Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar.

"Persetujuan bukan di saya, tapi di Pak Muhaimin, tapi yang jelas Menteri Pekerjaan Umum (PU) sanggup, saya sanggup, tinggal persetujuan dari Pak Muhaimin saja," ujar Menkeu Purbaya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/10) seperti dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga menyampaikan tidak masalah jika pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny yang ambruk tersebut menggunakan dana APBN selama ada persetujuan dari Menko PM.

"Kalau saya lampunya hijau terus, modenya mode belanja, asal belanjanya pas, tepat sasaran, tepat waktu. Untuk saya tidak ada masalah kalau Menko Muhaimin setuju," kata Purbaya.

Sebelumnya Muhaimin menyatakan pemerintah perlu membantu pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny yang ambruk dengan menggunakan APBN.

Menurutnya, penggunaan anggaran negara dalam hal ini dilakukan dalam upaya menciptakan rasa aman dan nyaman dalam proses belajar mengajar.

Adapun terkait adanya opini yang menyebutkan pemerintah harus mendahulukan aspek penegakan hukum karena adanya dugaan kelalaian pihak tertentu, Menko PM mendorong upaya penyelesaian hal tersebut sembari meneruskan proses untuk membantu santri-santri yang menjadi korban.

"Anak-anak kita itu adalah generasi muda kita. Nah soal ada yang salah, kelalaian, itu proses yang lain yang silakan dilanjutkan, tapi bahwa ada fakta generasi-generasi kita sedang mengikuti pembelajaran yang harus terlindungi, itu makna kehadiran negara," ujar Cak Imin, sapaan Muhaimin.

Di samping itu Menko PM menjelaskan penggunaan APBN dalam hal ini dibutuhkan agar proses penanganan menjadi lebih cepat.

Cak Imin menyebut Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar terhadap pesantren di Tanah Air yang telah menjadi elemen penting dari masyarakat, bahkan sejak sebelum Indonesia merdeka.

[Gambas:Video CNN]

(agt)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |