Raja Ecommerce Diusir dari RI, Nasibnya Makin Memprihatinkan

1 month ago 10

8000 hoki Data Agen server Slots Maxwin Terbaik Pasti Lancar Menang Terus

hoki kilat online Data Daftar website Slot Gacor China Terpercaya Gampang Lancar Jackpot Full Terus

1000 Hoki Online List ID website Slots Gacor Myanmar Terpercaya Mudah Lancar Jackpot Setiap Hari

5000hoki.com List Akun server Slots Maxwin Indonesia Terpercaya Pasti Lancar Scatter Full Non Stop

7000hoki Data Agen situs Slots Gacor Terbaik Mudah Lancar Menang Online

9000 Hoki Online List Login website Slot Gacor China Terbaik Gampang Menang Banyak

Agen game Slots Maxwin basis Terbaru Mudah Menang Full Online

Idagent138 Daftar Slot Anti Rungkad Terpercaya

Luckygaming138 Daftar Akun Slot Gacor

Adugaming login Id Slot Game Online

kiss69 Daftar Akun Slot Online

Agent188 Daftar Akun Slot Game

Moto128 login Akun Slot Maxwin Terpercaya

Betplay138 Daftar Id Slot Gacor Terpercaya

Letsbet77 login Akun Slot Game

Portbet88 Slot Anti Rungkat Online

Jfgaming login Slot Game Online

MasterGaming138 Akun Slot Terpercaya

Adagaming168 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

Kingbet189 login Slot Anti Rungkat

Summer138 Akun Slot Anti Rungkad Terbaik

Evorabid77 Daftar Slot Terbaik

bancibet Daftar Akun Slot Game Terbaik

adagaming168 Daftar Slot Anti Rungkad Online

Jakarta, CNBC Indonesia - Aplikasi Temu dilarang beroperasi di Indonesia. Pemerintah berdalih layanan e-commerce asal China tersebut memiliki model bisnis yang bisa membunuh UMKM lokal.

Pasalnya, Temu menjajakan barang langsung dari produsen awal ke konsumen akhir tanpa ada perantara. Hal ini membuat harga barangnya sangat murah dan merusak harga pasar.

PDD Holdings yang merupakan induk dari Temu ternyata juga makin kesulitan di kampung halamannya. Nasibnya makin memprihatinkan setelah sempat merajai layanan e-commerce dan melakukan ekspansi global besar-besaran.

Dalam laporan kuartal-I (Q1) 2025, PDD Holdings mengalami penurunan laba serta saham perusahaan.

Laba bersih kuartal pertama ambles mencapai 47% menjadi 14,74 miliar yuan (Rp 33,3 triliun). Penurunan ini karena platformnya mengalami ketatnya persaingan lokal, bersamaan dengan harus mengalami ketidakpastian perdagangan secara global.

"Konsumsi domestik lebih lambat, persaingan semakin ketat dan ketegangan perdagangan global membebani pertumbuhan," jelas analis US Tiger Securities Bo Pei, dikutip dari Reuters, Sabtu (7/6/2025).

PDD memang harus bersaing ketat di China bersama raksasa lainnya yakni Alibaba dan JD.com. Hal ini membuat perang harga untuk menarik konsumen berbelanja di platform masing-masing.

Sama seperti PDD, sayangnya nasib Alibaba juga tak begitu baik dengan pendapatan kuartalannya meleset dari perkiraan. Sementara JD.com mengalami kenaikan dengan dukungan program tukar tambah.

Di pasar internasional, Temu menjadi korban dari perang dagang AS dan China. Kemudian mengalami de-eskalasi selama 90 hari.

Keadaan ini membuat bisnis Temu menjadi tidak pasti secara global. Chairman dan Co-CEO PDD Chen Lei juga mengakui keadaan ini terasa hingga ke para merchant platform.

"Perubahan radikal pada lingkungan kebijakan eksternal seperti tarif menciptakan tekanan signifikan untuk pedagang kami," ucapnya.

Belum lama ini, perang dagang tersebut juga membuat penjualan merchant asal China di AS dihapus mandiri oleh Temu. Aplikasi hanya menampilkan barang yang hanya dijual di AS atau tanpa tambahan tarif baru yang diumumkan presiden Donald Trump bulan lalu.

Namun tak lama kemudian, Trump memberi kelonggaran dengan pemangkasan dari 120% menjadi 54% dalam kategori 'de minimis'. Pemotongan tersebut khusus dengan tarif minimum US$100 (Rp 1,6 juta).

Sebagai informasi 'de minimis' adalah kategori untuk barang berukuran kecil dengan harga murah yang dikirim menggunakan jasa pos ke AS. Sebelum perang dagang dua negara, produk yang masuk dalam kategori ini dibebaskan dari bea masuk jika harganya tidak lebih dari US$800 (Rp 13 juta).


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Nasib Investasi Kripto RI di Tengah Perang Dagang-Pajak Tinggi

Next Article Aplikasi China Pembunuh UMKM Ganti Jual Produk Asal AS, Ini Alasannya

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |