Ramai Sekutu Akui Negara Palestina, AS Beri Respons Tak Terduga

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat merespons langkah sejumlah sekutu dekatnya yang mengakui negara Palestina dengan nada skeptis. Washington menilai keputusan itu tidak lebih dari sebuah tindakan simbolis yang tidak membawa dampak nyata terhadap upaya perdamaian.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS, yang berbicara dengan syarat anonim, menyatakan bahwa Washington menekankan diplomasi nyata, bukan sekadar pernyataan politis.

"Fokus kami tetap pada diplomasi serius, bukan pada gestur yang bersifat performatif. Prioritas kami jelas: pembebasan sandera, keamanan Israel, serta perdamaian dan kemakmuran bagi seluruh kawasan yang hanya mungkin terwujud tanpa keberadaan Hamas," ujarnya, dilansir AFP, Senin (22/9/2025).

Komentar tersebut muncul setelah Inggris, Australia, dan Kanada, yang selama ini dikenal sebagai sekutu utama Amerika Serikat, secara resmi menyatakan pengakuan terhadap negara Palestina. Langkah ketiga negara itu disambut dengan dukungan dari banyak pihak internasional, namun juga memicu perdebatan sengit mengenai efektivitas pendekatan semacam itu.

Adapun ketiga negara itu menjadi anggota pertama dari kelompok ekonomi maju G7 yang mengambil langkah ini, dengan Prancis disebut akan segera mengambil langkah serupa.

Menyusul tiga negara tersebut, Portugal secara resmi mengumumkan pengakuan negara Palestina.

Langkah pengakuan ini muncul di tengah agresi besar-besaran Israel di Jalur Gaza, yang menurut data Kementerian Kesehatan Gaza telah menewaskan sedikitnya 65.208 orang, sebagian besar warga sipil. Serangan itu merupakan balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.219 orang di Israel.

"Untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian bagi rakyat Palestina dan Israel, serta solusi dua negara, Inggris secara resmi mengakui Negara Palestina," ujar Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dalam pernyataannya di X.

Kanada melalui Perdana Menterinya, Mark Carney, menyampaikan pengakuannya atas negara Palestina seraya menawarkan kerja sama.

"Kanada mengakui Negara Palestina dan menawarkan kemitraan kami untuk membangun janji masa depan yang damai," kata Carney.

Sementara itu, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan keputusan negaranya "mengakui aspirasi sah dan lama rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri."

Pengakuan itu disambut hangat oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menyebutnya sebagai "langkah penting dan perlu menuju tercapainya perdamaian yang adil dan abadi sesuai legitimasi internasional."

Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung mengecam keras langkah tersebut. Ia menyebut pengakuan negara Palestina itu "absurd" dan memperingatkan bahwa hal itu akan "membahayakan keberadaan Israel".


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bocoran Penentuan Nasib Gaza, Israel-Hamas Siap Gencatan Senjata?

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |