RedDoorz Konsentrasikan Konsep Syariah di Daerah dengan Kearifan Lokal Kuat

1 day ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform perhotelan multibrand, RedDoorz, memiliki strategi khusus yang menargetkan segmen pasar yang unik dan terus berkembang. Menurut Head of Property Acquisition & Sales Enablement RedDoorz, Reky Hartono, keberadaan RedDoorz Syariah adalah bentuk respons terhadap kebutuhan pasar di area tertentu.

"Ada properti-properti atau ada area tertentu yang 'memaksa' properti itu harus syariah konsepnya," ujarnya kepada Republika.co.id pada Selasa (12/8/2025).

Ia mengatakan, dalam proses akuisisi, RedDoorz akan selalu mempertimbangkan kekhususan komunitas dan properti di daerah tersebut. Di setiap properti RedDoorz Syariah, pasangan yang ingin check-in diwajibkan untuk menunjukkan bukti nikah, seperti buku nikah. "Kalau tidak ada buku nikah, kita juga tidak bisa menerima," ujarnya.

Aturan ini juga dicantumkan secara jelas di semua daftar online untuk memastikan tidak ada kesalahpahaman. Meskipun tersebar di berbagai kota, konsentrasi RedDoorz Syariah paling banyak ditemukan di daerah dengan kearifan lokal yang kuat. Reky menyebutkan beberapa contoh seperti Aceh, Serang, Cilegon, dan Tasikmalaya. Keberadaan mereka di kota-kota ini menunjukkan bahwa antusiasme terhadap akomodasi berbasis syariah cukup besar.

"Paling banyak itu daerah-daerah seperti Aceh. Nah, itu cukup banyak," kata Reky.

Dia mengatakan sebagian besar pelanggan yang memilih RedDoorz Syariah adalah keluarga yang sedang berlibur atau pasangan suami istri yang sedang melakukan perjalanan bisnis. "Tapi mostly sih kalau syariah ya lebih ke bener-bener family sih, liburan gitu ya," kata dia.

Strategi ini juga sejalan dengan ekspansi RedDoorz yang gencar ke kota-kota tier 2 dan tier 3 di seluruh Indonesia. Dengan hadir di 257 kota, RedDoorz tidak hanya memperluas jangkauan bisnis, tetapi juga beradaptasi dengan budaya dan kebutuhan lokal. 

RedDoorz menandai 10 tahun perjalanannya, dengan membukukan 40 juta lebih malam inap di seluruh Indonesia. Sejak didirikan pada 2015, RedDoorz telah hadir di 257 kota, dengan total 4.500 properti yang tersebar di Indonesia dan Filipina. 

Dalam perjalanannya selama 10 tahun, membukukan 40 juta lebih malam inap di seluruh Indonesia. Selama paruh pertama tahun 2025, RedDoorz dinilai mencatat pertumbuhan pendapatan 25 persen secara tahunan (YoY). "Semester satu tahun ini, pendapatan kami naik 25 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu (YoY)," ujar Founder & CEO RedDoorz Amit Saberwal.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |