Riset LPEM UI: Ekonomi RI Melambat, Industri Melemah

22 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) merilis Trade and Industry Brief Vol VIII No. 2.

Tim peneliti LPEM FEB UI menilai Indonesia menunjukkan gejala perlambatan ekonomi, yang diakibatkan oleh sejumlah faktor, a.l. tergerusnya daya beli, menyusutnya kelas menengah dan menurunnya produktivitas sektoral, yang juga tercermin dalam dinamika industri dan ketenagakerjaan sejak awal 2025.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada Februari 2025, dari 216,79 juta penduduk usia kerja di Tanah Air, 153,05 juta atau sekitar 70,60% merupakan angkatan kerja.

Dari 153,05 juta angkatan kerja sekitar 145,77 juta atau sekitar 95,24% merupakan pekerja.

Walaupun angka pekerja terlihat cukup tinggi, sekitar 96,48 juta atau 66,19% merupakan pekerja penuh dan sementara sedang tidak bekerja serta 49,29 juta orang atau sekitar 33,81% bukan pekerja penuh.

Tim peneliti menilai hal ini disebabkan oleh sektor industri manufaktur yang menjadi tulang punggung penyerap tenaga kerja menghadapi tantangan deindustrialisasi prematur. Yakni menurunnya kontribusi terhadap PDB, tenaga kerja yang menurun dan produktivitas yang stagnan.

"Di sisi lain, sektor pertanian masih menghadapi berbagai tantangan, meliputi ketersediaan input, teknologi, logistik dan pembiayaan, serta persaingan dengan komoditas impor dan praktek perdagangan internasional yang tidak sehat," dalam riset dikutip Selasa (10/6/2025).

Menurut LPEM FEB UI, mayoritas angkatan kerja Indonesia adalah lulusan pendidikan menengah kebawah. Kendati demikian, sebagian besar kebijakan ekonomi dan industri nasional belum menyasar kelompok tersebut dengan strategis.

Dalam riset, tim peneliti memetakan sektor-sektor yang paling efektif dalam menciptakan pekerjaan untuk kelompok berpendidikan rendah-menengah. Yakni, 75,2% tenaga kerja atau sekitar 108,8 juta orang terkonsentrasi di lima sektor ekonomi.

Paling banyak di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan 40,76 juta orang, disusul perdagangan, industri pengolahan, penyediaan akomodasi dan makanan-minuman, serta konstruksi.

Kelima sektor tersebut juga paling banyak menampung pendidikan rendah dan menengah. Yakni menampung 87,5% tenaga kerja lulusan SLTP atau lebih rendah dan menampung 73.47 % tenaga kerja lulusan SLTA.

Lulusan SLTA juga banyak tertampung di sektor transportasi dan pergudangan 6,47% serta administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 4,76%.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Sektor Maritim, Pilar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Next Article Perang Dagang Trump Dulu Sedikit Untungkan RI, Kini Mencekik!

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |