SCG Percepat Indonesia Emas 2045 lewat Inovasi Hijau dan SDM Inklusif

13 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Dinamika kebijakan iklim global mendorong pelaku industri untuk memperkuat upaya dekarbonisasi dan efisiensi sumber daya. Mekanisme seperti Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) dari Uni Eropa memperlihatkan bahwa persyaratan lingkungan kini menjadi faktor penting dalam daya saing industri.

Kebijakan ini, bersama regulasi transisi hijau lainnya, mendorong negara dan pelaku industri mempercepat dekarbonisasi untuk menjaga daya saing di pasar global. Indonesia merespons tekanan global ini dengan menempatkan keberlanjutan sebagai prioritas utama dalam visi Indonesia Emas 2045.

Pemerintah menargetkan penurunan intensitas emisi gas rumah kaca sebesar 93,5% pada 2045 untuk mendukung pencapaian Net Zero Emissions pada 2060. Target lainnya adalah meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan menjadi 83,0% pada 2045.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mencapai target tersebut, Indonesia mempercepat transisi dekarbonisasi melalui modernisasi industri menuju energi bersih, peningkatan kapabilitas industri nasional, dan penerapan ekonomi sirkular.

Pemerintah meyakini peran sektor swasta dan masyarakat sangat besar karena keduanya paling berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan mampu mempercepat produktivitas ekonomi.

SCG sebagai pelaku bisnis regional berkomitmen menjadi mitra jangka panjang Indonesia dengan menerapkan pendekatan Public-Private-People Partnership (PPPP). Perusahaan ini menerapkan model keberlanjutan dan inovasi hijau untuk mendukung agenda transisi hijau nasional.

Country Director SCG in Indonesia, Warit Jintanawan, menyampaikan bahwa komitmen SCG berlandaskan tujuan Inclusive Green Growth. Pendekatan ini memastikan setiap inisiatif keberlanjutan perusahaan dapat memberikan manfaat bagi pemerintah, mitra usaha, dan masyarakat.

"Dengan menyelaraskan praktik terbaik global dengan implementasi nyata di Indonesia, SCG memastikan bahwa inovasi transisi hijau memberikan dampak sosial-ekonomi yang nyata, terukur, dan inklusif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/11).

Dengan pengalaman puluhan tahun di bidang bahan bakar alternatif, material rendah karbon, manufaktur sirkular, dan teknologi lingkungan, SCG menghadirkan solusi yang telah teruji secara internasional untuk Indonesia.

Perusahaan mendukung rencana pembangunan nasional, terutama dalam transisi energi dan ekonomi sirkular, sekaligus mempersiapkan Indonesia untuk dekarbonisasi dan daya saing global.

1. Energi Terbarukan dan Alternatif

SCG memiliki Net Zero Roadmap yang memprioritaskan efisiensi dan transisi energi dengan mengeksplorasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi energi dan proporsi energi terbarukan.

Di Indonesia, SCG telah meresmikan fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF), proyek konversi sampah menjadi bahan bakar pertama di Kabupaten Sukabumi. Ini merupakan upaya kolaboratif antara SCG dan Pemerintah Daerah Sukabumi yang mengubah sampah menjadi sumber bahan bakar alternatif terbarukan.

2. Ekonomi Sirkular

SGCFajarPaper, salah satu subsidiari SCG. (Foto: Arsip SCG)

SCG mendukung tujuan nasional melalui inovasi sirkular dengan bermitra bersama pemerintah daerah. Perusahaan membawa konsep waste-to-value melalui rantai pasokan rendah karbon, termasuk memaksimalkan produk daur ulang, memanfaatkan energi alternatif, dan mempromosikan masyarakat hijau.

Saat ini, FajarPaper, salah satu unit bisnis SCG, menggunakan 100% kertas daur ulang sebagai material produknya tanpa pulp murni. Dengan fasilitas RDF, perusahaan mempromosikan konsep waste-to-value dengan menggunakan sampah kota sebagai sumber energi untuk memproduksi semen rendah karbon.

SCG juga mendukung pengembangan sumber daya manusia melalui program SCG MENTARI dan pendidikan lingkungan berbasis komunitas yang bekerja sama dengan masyarakat lokal. Inisiatif ini membangun kesadaran hijau dan keterampilan di kalangan pemuda dan masyarakat seiring transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon.

3. Teknologi Hijau untuk Industri Berat

SCG berbagi praktik terbaik ESG dan mentransfer keahlian teknologi hijau untuk memperkuat basis industri Indonesia. Sejalan dengan aspirasi menciptakan Low Carbon Society, SCG telah mentransformasi bisnisnya dengan inovasi hijau dan teknologi modern.

Secara regional, SCG menerima Peringkat A dalam Industri Bahan Konstruksi dari Morgan Stanley Capital International (MSCI), penyedia indeks saham global. Di Indonesia, SCG telah memproduksi delapan bahan bangunan yang menerima sertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia (GPCI).

ESG Symposium 2025 Indonesia

SGCSCG akan menyelenggarakan ESG Symposium 2025 Indonesia. (Foto: Arsip SCG)

SCG mempromosikan PPPP melalui ESG Symposium Indonesia, acara tahunan yang mempertemukan pemerintah, pemimpin industri, akademisi, institusi keuangan, dan masyarakat sipil untuk mengatasi tantangan lingkungan dan ekonomi.

Tahun ini, ESG Symposium 2025 Indonesia mengangkat tema 'Decarbonizing for Our Sustainable Tomorrow', berfokus pada bagaimana semua pemangku kepentingan dapat berkontribusi mempercepat transisi rendah karbon Indonesia, mendorong inovasi dalam sirkularitas dan teknologi bersih, serta memperkuat kesiapan bangsa untuk bersaing dalam ekonomi rendah karbon global.

ESG Symposium 2025 akan diadakan pada Selasa, 2 Desember 2025, di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta. Melalui forum ini, SCG mendorong terbangunnya solusi bersama untuk mempercepat agenda keberlanjutan nasional. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di akun Instagram @SCG_Indonesia.

(rir)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |