Jakarta, CNBC Indonesia - Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah, di Kalimantan Barat, tercatat telah mengirimkan hampir lima kargo alumina ke pabrik PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Hal ini cukup penting dalam upaya memperkuat rantai pasok industri aluminium terintegrasi nasional.
Direktur Utama PT Inalum, Melati Sarnita, mengungkapkan bahwa proyek SGAR fase 1 yang dikerjakan PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) dengan kapasitas 1 juta ton per tahun saat ini masih dalam tahap penyempurnaan.
"Ini memang saat ini kita dalam proses fine tuning untuk mencapai alumina produk yang sesuai dengan pemakaian smelter kita yang cukup sensitif dan juga alumina produk yang sesuai dengan market. Saat ini kita sudah mengirim hampir 5 kargo ke smelter kita," kata Melati dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, dikutip Selasa (30/9/2025).
Lebih lanjut, Melati mengungkapkan bahwa saat ini proses pengiriman alumina ke Inalum juga tengah berlangsung. Sementara, untuk Oktober pekan pertama SGAR akan melakukan ekspor alumina perdana.
"Jadi saat ini ada proses shipping juga ke Inalum dan juga kita untuk Oktober di week 1 kita akan melakukan ekspor perdana kita secara bulk. Tapi kita sudah mengirimkan beberapa ekspor dalam bentuk jumbo bag di bulan Agustus 2025," lanjutnya.
Di sisi lain, Melati mengungkapkan bahwa pihaknya juga tengah mempersiapkan proyek SGAR II yang akan meningkatkan tambahan kapasitas sebesar 1 juta ton alumina per tahun. Targetnya, final investment decision (FID) untuk proyek SGAR II ini dapat tercapai pada November 2025.
"Kemudian proyek yang ketiga itu penambahan new aluminum smelter di Mempawah kapasitas 600 KTPA. Kami sudah melakukan proses teknologi seleksinya kemudian juga sudah melakukan review dari competitiveness dari smelter itu sendiri," ujar Melati.
(ven/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tekan Impor, RI Bakal Nambah Proyek Alumina-Aluminium