Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan sejumlah lembaga dunia yang memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global mendapatkan respons khusus dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Ia bilang, pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi, sebagaimana yang telah dilakukan oleh OECD maupun Bank Dunia atau World Bank menandakan bahwa prospek ekonomi global tidaklah baik saat ini.
"Prospek ekonomi global tidaklah baik," ucap Sri Mulyani dalam acara International Conference on Infrastructure 2025 di Jakarta Convention Center, Kamis (12/6/2025).
Sri Mulyani mengatakan, khusus OECD telah memperkirakan penurunan pertumbuhan ekonomi global dari 3,4% pada 2024 menjadi hanya sebesar 2,9% pada 2025.
Sementara itu, Bank Dunia melalui laporan terbarunya, Global Economic Prospects (GEP) edisi Juni 2025, memperkirakan ekonomi dunia hanya akan tumbuh 2,3% pada 2025 dan 2,4% pada 2026.
Prediksi terbaru itu turun dari perkiraan sebelumnya dalam GEP edisi Januari 2025 masing-masing tahun sebesar 2,7%. Proyeksi itu pun makin jauh melambat dari realisasi pertumbuhan pada 2022 sebesar 3,3%, serta 2023-2024 di level 2,8%.
"Seperti yang kita semua ketahui, ini karena dunia saat ini dipenuhi dengan ketegangan geopolitik yang terus-menerus yang mengakibatkan meningkatnya fragmentasi dan ketidakstabilan di berbagai negara dan kawasan," tegas Sri Mulyani.
Selain konflik yang berkecamuk, Sri Mulyani mengatakan, faktor lain yang memperburuk prospek ekonomi saat ini ialah makin besarnya risiko krisis akibat perubahan iklim.
Menurutnya, permasalahan perubahan iklim yang makin banyak membuat bencana alam akan membuat penduduk dunia banyak yang menjadi pengungsi pada 2050, jumlahnya kata Sri Mulyani sebesar 260 juta.
"Organisasi Meteorologi Dunia juga telah mengeluarkan peringatan bahwa suhu global dapat mencapai rekor tertinggi selama lima tahun ke depan. Hal ini akan meningkatkan kerentanan lingkungan maupun sosial ekonomi," papar Sri Mulyani.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
AS Bakal Reformasi IMF, WB hingga WTO, Ini Analisa Sri Mulyani!