Tak Menyerah Harga Tembakau Anjlok Parah, Petani Pilih Tanam Cabai

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Petani tembakau sudah tidak lagi mengandalkan komoditas tembakau untuk hidup, namun juga komoditas lain seperti cabai. Hal ini terjadi imbas anjloknya harga tembakau di tingkat petani karena pabrikan rokok besar menghentikan pembelian.

"Petani masih tetap kita budidaya, tapi sekarang petani sudah mulai berinovasi, sudah mulai cari alternatif-alternatif tanaman lain seperti hortikultura, cabai dan lain sebagainya," kata Kepala Desa Purbosari, Kabupaten Temanggung Pujiyono kepada CNBC Indonesia Senin (16/6/2025).

Sebagai gambaran, grade tembakau yang tergolong tinggi seperti grade D dan E kini hanya dihargai Rp 80-100 ribu/Kg, padahal sebelumnya mencapai Rp 100-120 ribu/Kg. Kondisi serupa terjadi pada grade di bawahnya dimana harganya makin hancur-hancuran.

Meski demikian, petani tidak meninggalkan komoditas tembakau sepenuhnya, melainkan hanya mencari alternatif lain untuk tetap bisa hidup.

"Bukan beralih sepenuhnya, Tumpang sari inovatif. Jadi tidak hanya tembakau dalam satu hamparan, tapi juga ditanami tanaman lain. Sehingga ketika tembakau itu yang tadinya menjadi sumber utama kami di Temanggung, ini harapannya dengan ditanam tanaman lain, ketika kalau ada kurang terserapnya tembakau, kita masih ada tanaman proyek lain yang bisa dijual," ujar Pujiyono.

Kondisi ini bukan hanya terjadi di satu atau dua petani, melainkan banyak petani dengan tujuan agar tetap bisa hidup.

"Di lahan yang sama. Jadi sistemnya tumpang sari, ketika di bulan Januari itu ditanami terlebih dahulu cabai, karena tembakaunya kan tanamannya di bulan April, sehingga cabai mulai tumbuh, bertumbuh, dan mulai berbuah. Jadi petani tembakau juga menanam di bawahnya, jadi tumpang sari seperti itu," sebut Pujiyono.

"Itu untuk lahan yang mempunyai saluran air yang bagus, yang bisa tersedia air. Kalau untuk lahan tegal, tetap masih eksis tembakau," lanjutnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Banyak Diprotes, DPR Siap Tindaklanjuti Peraturan Ini!

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |