Takut Peluru Nyasar Latihan Militer TNI, Nelayan Natuna Libur Melaut

9 hours ago 1

Batam, CNN Indonesia --

Warga Desa Kelarik Kecamatan Bunguran Utara Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) memutuskan libur melaut lantaran khawatir terkena peluru nyasar saat latihan militer dari Yonkomposit I/ Gardapati.

Kepala Desa Kelarik Rausman mengatakan warga diimbau libur melaut selama dua hari. Ia mengatakan saat ini banyak warga yang beraktivitas di laut lantaran tengah musim gurita.

"Nelayan kita besok bakalan libur ke laut, orang takut juga lah, takut salah sasaran juga. Tapi itu tergantung pribadi juga lah, yang jelas kita sudah sering imbau jangan sampai ke laut, kita tidak tahu peluru itu meleset entah kemana," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (21/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, kata Rausman, sejumlah sekolah baik itu TK, PAUD, SD, SMP, MTS dan SMA diliburkan mulai Rabu (22/10). Sekolah diliburkan sesuai surat edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna.

"SD ada 3, kemudian ada TK, PAUD, SMA, SMP, MTS, ada suratnya dari Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna khusus Bunguran Utara," jelasnya. 

Di Desa Kelarik Kecamatan Bunguran Utara, Kabupaten Natuna ada 126 Kepala Keluarga (KK) dan 398 jiwa. Terdapat satu orang ibu hamil dan dua orang lanjut usia (lansia).

Menurut Rausman, warga lansia dan ibu hamil sempat diminta data oleh petugas dari Yonkomposit I/ Gardapati untuk dievakuasi.

"Kemarin pun dia orang sudah minta data untuk evakuasi katanya. Evakuasi macam mana kita tidak tahu juga," ucapnya.

Berikut imbauan untuk warga di wilayah terdampak latihan militer:

Adapun wilayah terdampak yakni Desa Air Lengit, Desa Sebadai Ulu, Desa Kelarik, Desa Batubi, Desa Buton dan sekitar wilayah Pulau Bunga Kabupaten Natuna 

1. Tetap berada di dalam rumah apabila tidak memiliki keperluan yang sangat mendesak
2. Tidak melakukan aktivitas di kebun atau area terbuka selama latihan berlangsung
3. Bagi lansia, ibu hamil, anak-anak, dan masyarakat yang sedang sakit keras agar sementara waktu berpindah ke tempat yang lebih aman.

Terpisah, Kapendam XIX/Tuanku Tambusai Letkol Inf Faizal Rangkuti menjelaskan latihan yang akan digelar itu adalah latihan rutin.

Nantinya latihan yang akan dilaksanakan adalah latihan menembak senjata berat teknis (latbakjatratnis) terintegrasi, latihan uji siap tempur (UST) Kompi Terintegrasi dan ditutup dengan latihan puncak yaitu Latihan Antar Kecabangan TNI AD YTP Yonkomposit 1/Gp TA. 2025.

"Latihan ini sudah pernah dilaksanakan di Natuna sebelumnya, terakhir dilaksanakan pada tahun 2016 yaitu Latihan Ancab (antar kecabangan) TNI AD dan di tahun 2017 Latgab PPRC TNI," kata Faizal saat dihubungi, Selasa.

Ia menjelaskan jumlah peserta yang akan melaksanakan latihan antar kecabangan adalah 968 orang dibagi menjadi beberapa tahap.

Faizal mengatakan latihan antar kecabangan merupakan Latihan puncak TNI AD dengan melibatkan berbagai macam kecabangan di Angkatan Darat.

Ia juga menjelaskan kegiatan latihan itu menunjukkan komitmen TNI khususnya Angkatan Darat untuk menjaga kedaulatan wilayah NKRI.

"Serta memastikan bahwa Yonkomposit 1/Gardapati sebagai Satuan yang berdislokasi di Pulau Natuna siap operasional dalam menghadapi segala bentuk potensi ancaman dan tantangan di wilayah Kepulauan Natuna dan Laut Natuna Utara," katanya.

Ia mengatakan alusista yang akan dikerahkan dalam latihan adalah rudal Starstreak yang dimiliki oleh Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD dan Multiple Launch Rocket System (MLRS)' Astros II MK 6 yang dimiliki oleh Artileri Medan (Armed) TNI AD.

"Dimana imbauan ini semata mata untuk menjaga keselamatan masyarakat di sekitar daerah latihan mengingat Latihan yang akan dilaksanakan menggunakan Alutsista Starstreak dan MLRS Astros II MK 6," katanya

Ia mengatakan TNI telah melakukan sosialisasi kepada warga yang berada di sekitar daerah latihan.

Menurutnya, warga menerima dengan respons positif dan antusias serta mendukung penuh terhadap latihan yang akan digelar di Pulau Natuna.

Ia menyebut warga sekitar juga banyak yang membantu dalam penyiapan daerah latihan seperti berpartisipasi dalam pembangunan menara peninjauan, pembuatan Poskotis.

Beberapa warga, kata dia, meminjamkan lahan tidur milik mereka untuk digunakan sebagai daerah latihan.

"Masyarakat juga senang karena dalam kegiatan latihan ini Yonkomposit juga akan melaksanakan kegiatan bhakti sosial berupa pengobatan gratis dan pemberian bantuan paket sembako bagi masyarakat yang tidak bisa melaut/pergi berkebun di sekitar daerah latihan," katanya.

(arp/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |