Tantiem Komisaris Disetop, Rosan Sebut BUMN Bisa Hemat Rp 8 Triliun

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI) Danantara Rosan Roeslani mengungkapkan kebijakan penghapusan tantiem hingga pemotongan insentif bagi komisaris BUMN, dapat memberikan penghematan ke perusahaan. Dari hitungannya, BUMN dapat menghemat hingga Rp 8 triliun per tahun.

Rosan mengatakan bahwa kebijakan ini telah dilakukan melalui kajian, dan sudah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.

"Tadi karena ada sidang untuk paripurna ya kita bawa lagi ya kasih tahu bahwa penghematan itu dari yang kita lakukan conservatively sekitar Rp 8 triliun per tahun," kata Rosan, usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Rosan juga melaporkan terkait kebijakan deregulasi dalam sidang kabinet, yang aturannya baru dikeluarkan beberapa waktu lalu.

"Itu juga tadi diminta untuk semua kementerian yang belum memberikan terintegrasi secara full, untuk segera ditindaklanjuti karena PP-nya baru saja keluar," kata Rosan.

Seperti diketahui, BPI Danantara resmi melarang anggota Dewan Komisaris BUMN dan Anak Usaha BUMN mendapatkan tantiem, insentif, dan penghasilan dalam bentuk lainnya yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan.

Pelarangan mendapatkan insentif termasuk dalam bentuk insentif kinerja, insentif khusus, dan/atau insentif jangka panjang.

Kebijakan telah dituangkan dalam Surat S-063/DI-BP/VII/2025, penyesuaian tantiem akan mulai diimplementasikan untuk tahun buku 2025, untuk seluruh BUMN portofolio di bawah BPI Danantara.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Ray Dalio Jadi Dewan Penasihat Danantara? Rosan Beri Sinyal Positif

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |