CNN Indonesia
Kamis, 03 Jul 2025 15:13 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Microsoft kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 9.000 pekerja atau hampir 4 persen dari total tenaga kerja 228 ribu orang.
Kabar PHK disampaikan perusahaan pada Rabu (2/7) saat raksasa teknologi itu berupaya menekan biaya di tengah investasi besar dalam infrastruktur kecerdasan buatan (AI).
Melansir Reuters, Microsoft akan mengurangi lapisan organisasi dengan memangkas jumlah manajer, serta menyederhanakan produk, prosedur, dan peran-peran di dalam perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini bukan kali pertama Microsoft melakukan PHK. Pada Mei lalu Microsoft memangkas sekitar 6.000 pekerja.
Bulan lalu, Bloomberg News melaporkan bahwa Microsoft berencana memangkas ribuan pekerjaan, khususnya di divisi penjualan.
Pembuat sistem operasi Windows tersebut telah menjanjikan pengeluaran modal sebesar IS$80 miliar untuk tahun fiskal 2025.
Namun, melonjaknya biaya untuk meningkatkan infrastruktur AI-nya telah membebani margin keuntungan, dengan margin cloud kuartal kedua diperkirakan akan menyusut dibandingkan tahun lalu.
Bloomberg News melaporkan bahwa divisi King milik Microsoft yang berbasis di Barcelona, yang membuat gim Candy Crush, juga akan memangkas 10 persen stafnya, atau sekitar 200 orang.
Microsoft mengonfirmasi kepada Reuters bahwa divisi gamenya terdampak oleh PHK ini, meski bukan mayoritas dari unit tersebut.
Namun, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya biaya telah memicu gelombang PHK di berbagai sektor di Amerika Serikat, saat perusahaan-perusahaan bergegas menyederhanakan operasional dan mengantisipasi tekanan biaya lebih lanjut.
Tak hanya Microsoft, raksasa teknologi lainnya juga dilanda badai PHK. Induk Facebook, META, awal tahun ini mengatakan akan memangkas sekitar 5 persen dari "karyawan berkinerja terendah". Sementara Google milik Alphabet juga telah memberhentikan ratusan karyawan dalam setahun terakhir.
Amazon juga telah memangkas pekerjaan di berbagai lini bisnisnya, yang terbaru di divisi buku. Sebelumnya, perusahaan juga telah melakukan PHK di unit perangkat dan layanan, serta staf komunikasi.
(fby/agt)