Tentara IDF Bertumbangan si Gaza, Kini Lima Tewas di Beit Hanoun

5 hours ago 2

Tentara Israel menghadiri pemkaman rekannya yang tewas di Gaza, di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, 27 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Lima tentara Israel tewas dan sedikitnya 10 lainnya terluka dalam operasi besar yang dilakukan oleh perlawanan di Beit Hanoun, utara Jalur Gaza. Kematian itu menambah daftar pasukan tentara penjajahan Israel (IDF) yang tewas di Gaza sebulan belakangan.

Aljazirah mengutip media-media Israel melaporkan bahwa insiden terkini terjadi ketika pejuang perlawanan meledakkan alat peledak di dalam kendaraan lapis baja yang membawa tentara, kemudian menargetkan robot yang berisi amunisi dengan rudal anti-tank saat sedang dipersiapkan.

Perlawanan juga menargetkan pasukan penyelamat Israel yang bergegas ke tempat kejadian, sementara penduduk Ashkelon mendengar suara “ledakan besar,” menurut situs web Israel, yang melaporkan bahwa salah satu korban cedera adalah seorang perwira senior. 

Media Israel melaporkan tentaranya hilang setelah kejadian tersebut, namun kemudian mengonfirmasi bahwa mayat mereka ditemukan dalam keadaan terbakar habis. Media menyatakan bahwa ini adalah salah satu insiden tersulit yang dialami para prajurit sejak awal perang. 

Tentara yang menjadi sasaran adalah anggota unit teknik "Yahalom", yang bekerja untuk memasang jebakan dan meledakkan rumah-rumah warga Palestina di Jalur Gaza, menurut koresponden Aljazirah.

Helikopter Israel muncul di lokasi kejadian untuk mengangkut korban luka dan melepaskan tembakan keras. Media Israel melaporkan bahwa insiden tersebut masih berlangsung dan berkembang, dengan satu tentara masih hilang dan beberapa kendaraan terbakar.

Aljazirah melaporkan penyergapan itu direncanakan dengan baik, dengan alat peledak pertama menargetkan sebuah tank, yang kedua menargetkan pasukan penyelamat, yang ketiga menargetkan pasukan penyelamat tambahan, dan alat peledak keempat serta tembakan senjata ringan menargetkan semua orang yang terluka pada awal serangan.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional, diberi pengarahan tentang insiden tersebut saat berada di Gedung Putih, menurut laporan media Israel. 

Setelah operasi tersebut, Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, mengatakan bahwa jenazah dan pemakaman warga Israel akan menjadi kejadian biasa selama agresi di Jalur Gaza terus berlanjut.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |