Tingkat Balik Modal Panas Bumi Bisa Naik, Begini Saran Geo Dipa

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat balik modal atau Internal Rate of Return (IRR) panas bumi diyakini bisa naik. Mengingat, biaya pengeboran sumur panas bumi di Tanah Air masih terbilang tinggi.

Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Yudistian Yunis menjelaskan, jika belanja modal proyek tersebut dapat dioptimalkan, maka biaya-biaya belanja teknologi dan metodologi serta akurasi eksplorasinya bisa ditingkatkan. Alhasil, langkah ini mampu menaikkan IRR di masa mendatang.

"Nah kalau capexnya bisa dioptimalkan, biaya-biaya belanja teknologi dan metodologi serta akurasi eksplorasinya bisa ditingkatkan, otomatis dia akan bisa menaikkan IRR nantinya. Geo Dipa dalam hal ini, kami tuh ada dua kementerian yang harus kami penuhi harapannya adalah Kementerian Keuangan, karena kalau kami tidak bisa provide energi yang affordable, maka implikasinya subsidi untuk energy-nya jadi akan meningkat," ungkap Yudistian dalam acara Economic Update Energy Edition, Selasa (8/7/2025).

Di sisi lain, dia bilang, Kementerian ESDM juga meminta teknologi dan metodologi harus robust, sehingga bisa memastikan bahwa ini efisien. Dengan demikian, masyarakat atau industri yang akan menikmati energi terjangkau ini bisa mendapatkannya.

"Jadi kalau dia tidak affordable, balik lagi, kita membangun ekonomi itu kan industri-nya harus naik," tutur dia.

Asal tahu saja, saat ini pengeboran sumur sudah masuk di area sekitar US$ 4-6 juta, sebelumnya US$ 8-12 juta per sumur untuk ukuran 2.000-2.500. Angka ini tergolong sudah turun dari periode sebelumnya.

"Nah kemudian bagaimana tadi soal keekonomian? Tadi disampaikan soal IRR (Internal Rate of Return) yang masih rendah. Nah IRR ini itu sudah rendah karena memang biaya belanja modalnya atau capexnya kita masih tinggi," kata dia.

Menurut dia, biaya yang tinggi ini disebabkan harga pengeboran sumur panas bumi. Namun, saat ini pelaku usaha di industri panas bumi mencoba menekan biaya pengeboran tersebut. Untuk diketahui, saat ini Geo Dipa telah melakukan efisiensi dari sisi pembangkitan dan mampu menurunkan di angka US$ 4-4,5 juta per megawatt.

"Hari ini kita sudah masuk di area sekitar US$ 4-6 juta, yang tadinya US$ 8-12 juta per sumur ukuran 2000-2500 kita sudah turunkan. Pembangkitnya juga hari ini sudah mulai membaik. Harganya yang dulu kita kalau membuat total panas bumi itu sekitar US$ 5-6 juta per megawatt," kata dia.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Wow! Teknologi GDE Bisa Manfaatkan Panas - Mineral Geothermal

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |