Top Prabowo, Perjanjian Dagang IEU-CEPA Tanda Tangan Besok di Bali

2 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dan Uni Eropa (UE) akan menandatangani perjanjian dagang Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-UE alias IEU-CEPA, Selasa (23/9/2025). Ini merupakan kesuksesan pemerintahan setelah negosiasi alot selama hampir satu dekade.

Perjanjian menjadi strategi baru kedua belah pihak untuk memitigasi dampak dari kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Perjanjian yang akan ditandatangani di Bali dan membawa Indonesia serta blok beranggotakan 27 negara ke dalam hubungan ekonomi yang lebih besar.

Perlu diketahui, IEU-CEPA adalah perjanjian dagang ketiga yang ditandatangani UE dengan negara-negara Asia Tenggara, setelah Singapura dan Vietnam. Berikut adalah lima hal yang perlu diketahui:

Urgensi

Indonesia telah melakukan pembicaraan dengan UE sejak 2016. Tetapi negosiasi untuk kesepakatan dagang pada awalnya tidak menunjukkan banyak kemajuan.

Namun, pada bulan Juli, Presiden Prabowo Subianto melakukan perjalanan ke Brussel dan mengumumkan bersama Ketua UE Ursula von der Leyen. Bahwa kedua belah pihak telah mencapai "kesepakatan politik" untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut setelah 19 putaran negosiasi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, mengatakan ketidakpastian yang disebabkan oleh "perang tarif dan proteksionisme" antara negara-negara besar mendorong kedua belah pihak "untuk mencari kepastian melalui perjanjian bilateral yang stabil".

"Perjanjian ini diharapkan dapat lmemitigasi risiko dari dampak perang tarif global," kata Airlangga.

Tarif Dihapuskan

Nantinya sekitar 80% ekspor Indonesia ke UE akan bebas tarif setelah kesepakatan tersebut mulai berlaku. Hal ini diharapkan akan menguntungkan ekspor utama Indonesia ke blok tersebut, termasuk minyak kelapa sawit, alas kaki, tekstil, dan perikanan.

Von der Leyen mengatakan pada bulan Juli bahwa perjanjian tersebut akan membuka pasar baru. Ini juga akan membantu memperkuat rantai pasokan bahan baku penting yang Eropa untuk mendukung transisi bersih dan digital.

"Kami tidak hanya menginginkan pasokan yang aman, tetapi kami menginginkan pasokan yang bertanggung jawab," katanya.

"Itu berarti menghormati lingkungan, menghormati masyarakat lokal, dan fokus yang jelas pada pekerjaan yang baik serta penciptaan nilai tambah lokal."

Manfaat

UE adalah mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia dengan perdagangan bilateral mencapai US$ 30,1 miliar (Rp 500 triliun) tahun lalu. Perjanjian tersebut akan lebih membuka akses UE ke pasar Indonesia yang berpenduduk sekitar 280 juta orang.

"Dengan adanya CEPA, berarti akan lebih mudah bagi mereka (UE) untuk masuk ke Indonesia," kata peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Deni Friawan, menggarisbawahi besarnya pasar dan pertumbuhan ekonominya, dilansir dari AFP.

Kebijakan Hijau

Perlu diketahui, hubungan RI dan UE sempat tegang. Sejumlah isu membuat tegang, seperti usulan larangan impor UE terhadap produk yang terkait dengan deforestasi yang telah membuat marah Indonesia, eksportir utama minyak kelapa sawit.

Di bawah regulasi deforestasi UE, ekspor berbagai macam barang. Termasuk kedelai, kayu, minyak kelapa sawit, ternak, kertas cetak, dan karet, dilarang jika diproduksi di lahan yang digunduli setelah Desember 2020.

Kepala perdagangan UE, Maros Sefcovic, telah berjanji untuk memberikan "perlakuan khusus" terkait regulasi deforestasi bagi negara-negara yang telah menandatangani perjanjian dagang dengan blok tersebut. UE telah menunda implementasi aturan tersebut hingga akhir tahun ini setelah mendapat penolakan.

Brussel dilaporkan mendorong untuk memasukkan ketentuan tentang deforestasi dalam perjanjian tersebut. Tetapi rinciannya belum dipublikasikan.

Langkah Selanjutnya

Setelah penandatanganan perjanjian, kedua belah pihak diharapkan akan melaksanakan langkah-langkah termasuk pemeriksaan hukum dan penerjemahan dokumen resmi. Kesepakatan tersebut kemudian harus diratifikasi oleh anggota UE, Parlemen Eropa, dan parlemen Indonesia dan diharapkan bisa diimplementasikan pada tahun 2027.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Setelah 9 Tahun, Perundingan IEU-CEPA Capai Tahap Akhir

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |