Trump Ancam Bom Moskow Habis-habisan, Ini Respons Kremlin

6 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menanggapi retorika keras Presiden AS Donald Trump baru-baru ini dengan tenang. Moskow tetap berniat untuk melanjutkan dialog dengan Washington. Demikian disampaikan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

"Kami menanggapinya dengan cukup tenang," ujar Peskov dilansir RT, Rabu (10/7/2025). 

Ia tak menampik gaya presiden AS, secara umum, cukup keras dalam hal frasa yang digunakan.  "Kami bersikap tenang mengenai hal ini. Kami berkomitmen untuk melanjutkan dialog dengan Washington dan kebijakan kami untuk memperbaiki hubungan bilateral yang rusak parah," ujar juru bicara tersebut.

Trump sebelumnya mengatakan kepada para wartawan pada Selasa bahwa ia tidak senang dengan rekan sejawatnya dari Rusia, Vladimir Putin. Trump menuduhnya tidak ingin menyelesaikan konflik Ukraina.  "Kami menerima banyak omong kosong yang dilemparkan oleh Putin," klaim presiden AS tersebut.

Moskow menegaskan bahwa mereka siap untuk solusi diplomatik dengan Kiev, tetapi bersikeras bahwa solusi tersebut harus mengikat secara hukum dan mengatasi akar penyebab krisis.

Peskov menekankan bahwa komentar Trump lainnya, yang mengakui bahwa menyelesaikan konflik Ukraina ternyata lebih sulit daripada yang diperkirakan, jauh lebih penting.

"Ini adalah sesuatu yang telah kami [Rusia] bicarakan sejak awal karena masalah seperti ini mustahil diselesaikan dalam semalam," ujar Peskov.

Peskov juga mengomentari rekaman audio yang dirilis CNN pada Selasa, yang diduga merekam Trump memberi tahu para donatur pada 2024 bahwa ia pernah mengancam Putin akan mengebom habis-habisan Moskow jika Rusia menyerang Ukraina.

"Dengan Putin, saya berkata, 'Jika Anda pergi ke Ukraina, saya akan mengebom habis-habisan Moskow. Saya katakan, saya tidak punya pilihan,'" kata Trump dalam sebuah penggalangan dana 2024, menurut rekaman audio tersebut.

"Dan kemudian [Putin] berkata, seperti, 'Saya tidak percaya Anda.' Tapi dia percaya saya 10%."

Trump kemudian mengeklaim bahwa ia menyampaikan peringatan serupa kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping tentang potensi invasi ke Taiwan, dengan mengatakan kepadanya bahwa AS akan mengebom Beijing sebagai balasannya.

Juru bicara Moskow tersebut mengatakan ia tidak dapat mengonfirmasi keaslian rekaman tersebut."Apakah itu palsu atau tidak, kami juga tidak tahu. Ada banyak berita palsu akhir-akhir ini."

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |