Turki Borong 20 Jet Tempur Typhoon Buatan Inggris

9 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Turki melakukan kesepakatan untuk membeli 20 jet tempur Eurofighter Typhoon Inggris seharga US$11 miliar (sekitar Rp172 triliun). 

Perjanjian ini dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat pertahanan udara Turki, sambil mengembangkan pesawat tempur KAAN generasi kelima.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu di Ankara pada Senin (28/10) untuk menandatangani perjanjian tersebut.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kesepakatan tersebut merupakan "kesepakatan jet tempur terbesar dalam satu generasi".

Sementara Erdogan memujinya sebagai "simbol baru hubungan strategis" antara "dua sekutu dekat".

Starmer mengatakan perjanjian tersebut memberikan kemenangan kepada NATO, karena Inggris dan Turki merupakan anggota aliansi tersebut.

"Ini adalah sayap tenggara NATO, jadi memiliki kemampuan yang terikat dengan Inggris juga sangat penting bagi NATO," kata Starmer, dikutip Al Jazeera.

Sesuai kesepakatan, jet Typhoon yang dipesan diperkirakan akan tiba di Ankara pada 2030, menurut Starmer.

Pada bulan Juli, Turki dan Inggris telah menandatangani kesepakatan awal untuk pengiriman 40 jet Typhoon. Rencana tersebut telah disetujui oleh anggota konsorsium Eurofighter lainnya, yakni Jerman, Italia, dan Spanyol.

Para pejabat Turki mengatakan Ankara ingin membeli 120 jet tempur untuk memperkuat armadanya sebelum jet KAAN miliknya beroperasi.

Kementerian Pertahanan Turki juga menyebutkan rencana untuk membeli 12 Jet Typhoon dari Qatar dan Oman. Hal ini merupakan sebagai upaya untuk menjembatani kesenjangan dengan rival dengan negara-negara saingan seperti Israel.

Tahun lalu, Turki mengkonfirmasi kesepakatan senilai 7 miliar dolar AS untuk 40 F-16, namun pesanan tersebut mengalami penundaan.

Erdogan juga baru-baru ini berbicara dengan mitranya dari AS, Presiden Donald Trump tentang kemungkinan kembali bergabung dalam program jet tempur F-35 yang dipimpin Washington.

Sebelumnya Turki dikeluarkan dari program tersebut pada tahun 2019 akibat membeli sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia.

Kunjungan pertama Starmer ke Turki sebagai perdana menteri bertepatan dengan munculnya dakwaan baru terhadap Ekrem Imamoglu, wali kota Istanbul yang kini dipenjara dan dianggap sebagai rival politik utama Erdogan.

Pada hari Senin, jaksa Turki menuduh Imamoglu, yang ditangkap pada Maret atas dugaan korupsi, terlibat dalam kegiatan "spionase". Ia dengan tegas membantah tuduhan tersebut, dan menyatakan bahwa kasus yang menimpanya bermotif politik.

(rnp/dna)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |