Usai Pecat Menteri, Presiden Filipina Minta Semua Bos BUMN Resign

1 month ago 20

8000hoki Data Daftar web Slots Gacor Malaysia Terkini Sering Lancar Scatter Online

hoki kilat online Demo web Slot Gacor Cambodia Terkini Sering Lancar Jackpot Terus

1000hoki Login server Slots Maxwin Terbaru Mudah Lancar Jackpot Non Stop

5000 hoki Data Demo situs Slot Maxwin Indonesia Terbaik Sering Lancar Scatter Banyak

7000 Hoki Online Data Login website Slots Maxwin Indonesia Terkini Sering Scatter Full Setiap Hari

9000 hoki Situs server Slots Gacor Indonesia Terkini Mudah Win Online

Data Daftar game Slots Maxwin server Singapore Terpercaya Pasti Jackpot Full Setiap Hari

Idagent138 Daftar Akun Slot Gacor Terbaik

Luckygaming138 Akun Slot Online

Adugaming Daftar Akun Slot Maxwin Terpercaya

kiss69 Daftar Id Slot Anti Rungkat Terbaik

Agent188 login Akun Slot Game Terpercaya

Moto128 Daftar Slot Anti Rungkat Terpercaya

Betplay138 Daftar Slot Maxwin Online

Letsbet77 Daftar Id Slot Maxwin

Portbet88 Id Slot Maxwin Terbaik

Jfgaming168 Akun Slot Terpercaya

Mg138 Daftar Slot Maxwin Online

Adagaming168 login Id Slot Gacor Online

Kingbet189 login Akun Slot Game Online

Summer138 Slot Terbaik

Evorabid77 Id Slot Online

bancibet Daftar Slot Maxwin Terpercaya

adagaming168 Daftar Akun Slot Anti Rungkat

CNN Indonesia

Kamis, 29 Mei 2025 14:55 WIB

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr memerintahkan para bos Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengundurkan diri secara sukarela. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr memerintahkan para bos Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengundurkan diri secara sukarela. (Foto: AFP/JAM STA ROSA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr alias Bongbong memerintahkan para pimpinan perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah alias Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengundurkan diri secara sukarela.

Melansir Reuters, seruan itu disampaikan kantor Marcos pada Kamis (20/5), beberapa hari setelah ia juga meminta semua menteri dan kepala lembaga pemerintah untuk mengundurkan diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagaimana disampaikan melalui memorandum dari Sekretaris Eksekutif tertanggal 21 Mei 2025, dan sejalan dengan niat Presiden yang telah diumumkan untuk mengkalibrasi ulang dan menyelaraskan kebijakan serta prioritas pemerintahannya dengan harapan rakyat, Komisi Tata Kelola dengan ini mengarahkan semua ketua non ex-officio, CEO, dan semua direktur/wali amanat/anggota dewan pengurus yang diangkat di BUMN untuk segera menyerahkan surat pengunduran diri secara sukarela kepada Presiden melalui Kantor Sekretaris Eksekutif," demikian bunyi pemberitahuan dari Komisi Tata Kelola, dikutip dari Rappler pada Rabu (28/5).

Semua ketua non ex-officio dan CEO diminta untuk menyerahkan surat pengunduran diri sebagai bentuk penghormatan kepada presiden melalui Kantor Sekretaris Eksekutif. Sementara itu, para direktur, wali amanat, dan anggota dewan pengurus yang diangkat diminta untuk menyerahkan surat pengunduran diri mereka kepada Komisi Tata Kelola.

Seluruh pengunduran diri tersebut akan diputuskan oleh Kantor Presiden.

Perintah baru ini muncul setelah Marcos berjanji untuk merombak pemerintahannya, yang konon dimaksudkan agar lebih "selaras" dengan keinginan publik. Langkah ini diambil setelah kekalahan telak yang dialami pemerintahan dan koalisi penguasanya dalam pemilu Mei 2025.

Pada Kamis (22/5), Bongbong juga merombak gila-gilaan kabinetnya dengan memecat 30 menteri.

Dalam siaran pers yang dikeluarkan istana kepresidenan, Bongbong menyatakan saat ini adalah waktu yang tepat untuk menyelaraskan kembali pemerintah dengan harapan rakyat. Bongbong pun meminta puluhan menteri itu untuk mundur secara sukarela.

"Sudah saatnya menyelaraskan kembali pemerintah dengan harapan rakyat," kata Bongbong, seperti dikutip GMA News.

"Ini bukan urusan seperti biasa. Masyarakat telah bersuara, dan mereka mengharapkan hasil, bukan politik, bukan alasan. Kami mendengarnya dan kami akan bertindak," tambahnya.

Menurut Kantor Komunikasi Presiden (PCO), langkah ini menandai "transisi yang jelas" dari fase awal pemerintahan ke pendekatan yang lebih terfokus dan berorientasi pada kinerja.

(fby/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |