Wadubes dr Irene Komitmen Perkuat Kemitraan Strategis RI-China

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hubungan bilateral Republika Indonesia (RI) dan China diarahkan pada penguatan kemitraan strategis yang saling menghormati, setara, dan saling menguntungkan. Seiring dinamika geopolitik dan ekonomi kawasan, diplomasi yang berlandaskan kepercayaan politik dan kerja sama konkret menjadi kunci.

Wakil Duta Besar (Wadubes) RI untuk China, dr Irene menjelaskan, terdapat tiga elemen utama yang menjadi fokus visi dan misi dalam menjalankan amanah yang diberikan Presiden Prabowo Subianto kepadanya. Pertama, mendukung terbangunnya kepercayaan politik tingkat tinggi serta dialog strategis antara kedua negara.

Hal itu didasarkan pada saling menghormati, kesetaraan, dan prinsip nonintervensi. "Dalam bahasa Mandarin, kita sering mengenal istilah 互利共赢 (hùlì gòngyíng), yang berarti 'saling menguntungkan dan menang bersama'," ujar Irene dalam siaran pers di Jakarta, Senin (29/12/2025).

"Semangat inilah yang ingin saya bawa dalam berkontribusi, memastikan bahwa kerja sama kita berlangsung secara adil, seimbang, dan berkelanjutan," kata Irene melanjutkan.

Elemen kedua adalah mendorong kerja sama konkret yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara. Kerja sama tersebut mencakup bidang perdagangan dan investasi, pembangunan hijau, inovasi digital, kesehatan, pendidikan, serta pertukaran antarmasyarakat.

Dia menyebut, RI dan China memiliki peran strategis sebagai sesama negara Global South dalam mendorong stabilitas kawasan dan pembangunan global. Dengan kerja sama yang bijaksana, kata Irene, kedua negara dapat berkontribusi pada terciptanya stabilitas regional dan pembangunan global yang inklusif.

"Menuju apa yang sering disebut sebagai 命运与共 (mìngyùn yǔ gòng), atau masa depan bersama," ucap Irene yang memang fasih berbahasa Mandarin dan Inggris.

Elemen ketiga yang menjadi perhatian utama Irene adalah pelayanan dan perlindungan terhadap komunitas RI dan China. Dia menyatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing harus tetap menjadi rumah yang hangat dan terbuka bagi seluruh warga Indonesia, termasuk pelaku usaha, pekerja, mahasiswa, peneliti, dan keluarga.

"Kami akan terus berupaya melindungi hak-hak warga negara Indonesia, mendukung aktivitas mereka, serta mengapresiasi setiap capaian yang diraih. Keberhasilan warga Indonesia di Tiongkok juga merupakan keberhasilan bangsa Indonesia," tutur Irene.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |