Wamendag Dorong Kemitraan Bisnis dengan Pelaku Usaha Berbagai Negara

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan terus mendorong peningkatan volume dan diversifikasi produk ekspor Indonesia. Salah satunya melalui pertemuan dengan pengusaha dari berbagai negara.

Serangkaian pembahasan terkait proyeksi kerja sama ke depan serta eksplorasi peluang ekspor Indonesia dilakukan oleh Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro dengan Delegasi dari Japan DIY Home Center Association. Hal tersebut dilakukan di sela Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang Banten, pada Kamis (16/10).

Roro menyampaikan apresiasi kepada Japan DIY Home Center Association yang berpartisipasi aktif dalam TEI 2025 dan telah menjajaki kerja sama dagang senilai US$ 345,26 juta dengan pelaku usaha Indonesia. Ia menambahkan pentingnya komitmen konkret dari kedua belah pihak untuk mengoptimalkan kemitraan dalam kerangka Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) dan ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP).

Dalam beberapa tahun terakhir, partisipasi Indonesia di pameran yang mereka adakan telah menghasilkan sejumlah capaian. Antara lain investasi GEX Corporation (produsen perlengkapan hewan peliharaan Jepang) melalui pendirian PT Lima Tekno (Karawang); pembelian produk perlengkapan tanaman hias oleh UKM Surabaya; penjualan sapu ijuk Indonesia di seluruh gerai Komeri; dan penjualan produk kertas Tjiwi Kimia di seluruh gerai DCM.

"Perluasan kemitraan bisnis antara pelaku usaha Indonesia dan jaringan ritel Jepang tetap perlu dijajaki. Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai sumber pasokan produk berkualitas dan berdaya saing, misalnya produk rumah tangga, furnitur, perkakas, dan dekorasi interior. Untuk merealisasikannya, dibutuhkan kolaborasi dalam penerapan standar mutu dan sertifikasi produk agar produk Indonesia dapat lebih mudah masuk ke pasar Jepang," ungkap dia dikutip Jumat (17/10/2025).

Roro menambahkan, Indonesia mencoba menggali peluang kerja sama ekspor langsung (direct sourcing) antara perusahaan anggota asosiasi dengan produsen Indonesia untuk mempersingkat rantai pasok dan meningkatkan efisiensi biaya logistik. Dia juga berharap adanya peningkatan investasi Jepang di sektor produk kreatif rumah tangga, termasuk pengembangan private label products yang dapat diproduksi oleh UMKM Indonesia.

Ketua Japan DIY Home Center Association, Toshiyuki Inaba menyatakan keterbukaannya terkait gagasan perluasan kerja sama tersebut. Misalnya terkait sumber pasokan produk home improvement dan DIY (do-it-yourself) dari Indonesia. Mereka menekankan fokus pada kualitas, stabilitas pasokan, dan kepastian harga. Selain itu, Inaba berharap kerja sama logistik dan rantai pasok antara perusahaan Jepang dan mitra Indonesia dapat diperkuat serta mendorong joint product development antara perusahaan Jepang dan UKM Indonesia untuk memenuhi preferensi konsumen Jepang.

Japan DIY Home Center Association merupakan asosiasi terbesar di Jepang. Beranggotakan 44 perusahaan pengelola gerai ritel home center seperti Daiso, DCM, Komeri, dan lainnya, asosiasi ini memiliki lebih dari 4.500 gerai di seluruh Jepang. Pada kesempatan sebelumnya, Roro menerima kunjungan dari Jagdish Punja selaku CEO J Punja NZ Limited, Selandia Baru.

"Kami mendiskusikan perkembangan terkini dan isu-isu terkait perdagangan di Selandia Baru dan kawasan Pasifik, termasuk kebijakan yang memengaruhi ekspor Indonesia," jelas dia.

Pertemuan dengan Jagdish Punja ini membahas peluang kerja sama dalam meningkatkan daya saing produk halal Indonesia di pasar Selandia Baru. Kedua belah pihak melakukan pemetaan dan identifikasi langkah-langkah strategis untuk meningkatkan promosi perdagangan, diplomasi ekonomi, dan kerja sama investasi. Terkait potensi kerja sama ke depan, Roro mendorong adanya peningkatan ekspor produk bernilai tambah tinggi, seperti kendaraan bermotor, kertas, pupuk urea, dan minyak sawit olahan.

"Kami berharap adanya investasi Selandia Baru yang lebih besar di sektor peternakan, pengolahan makanan, dan teknologi hijau di Indonesia. Selain itu, diharapkan partisipasi buyer Selandia Baru juga dapat meningkat pada Trade Expo Indonesia berikutnya," tandas Roro.

Bukan hanya dari Selandia Baru dan Jepang, Roro juga bertemu dengan Konsul Jenderal RI Guangzhou dan Konsul Jenderal RI Shanghai yang membawa serta sejumlah pelaku usaha Tiongkok dari berbagai bidang. Mereka menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama lebih lanjut dengan Indonesia.

Pada pertemuan ini, Roro didampingi oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi. Diskusi yang bergulir menggarisbawahi adanya komitmen bersama dalam memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Tiongkok.

Tiongkok merupakan mitra dagang utama bagi Indonesia dengan total perdagangan tahun 2024 mencapai USD 136,5 miliar. Beberapa produk ekspor Indonesia ke Tiongkok antara lain nikel dan turunannya, CPO dan turunannya, batu bara, dan wood pulp.

"Kami mengakui peran penting Tiongkok dalam mendorong perdagangan dan investasi lintas sektor, mulai dari energi terbarukan hingga transformasi digital. Pertemuan ini ditujukan untuk memperdalam kolaborasi yang memberikan manfaat nyata bagi perekonomian kedua pihak,"tuturnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Live Now! Mendag Buka-Bukaan Peluang Ekspor Indonesia di Kancah Global

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |