Waspada Perang Baru Meletus di Amerika, PBB Buka Suara

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela.

Perselisihan kedua negara memanas setelah AS melancarkan serangan terhadap sejumlah kapal yang diduga membawa narkoba di lepas pantai Venezuela dalam beberapa pekan terakhir.

Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang digelar Jumat (10/10), Rusia menuduh Washington bertindak seperti "koboi" karena menembak kapal tanpa proses hukum yang jelas.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menilai tindakan AS merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia.

"Kapal yang di dalamnya terdapat orang-orang langsung ditembaki di laut lepas tanpa pengadilan atau penyelidikan. Ini dilakukan berdasarkan prinsip koboi: 'tembak dulu'," kata Nebenzia, dikutip dari Reuters, Sabtu (11/10/2025).

Rusia menegaskan Venezuela memiliki alasan kuat untuk meyakini bahwa AS siap beralih dari ancaman menuju tindakan militer. Hal ini dikhawatirkan bisa memicu konflik bersenjata baru di kawasan Amerika Latin.

Kekhawatiran serupa disampaikan oleh Duta Besar Venezuela untuk PBB, Samuel Moncada. Ia menuduh Washington meningkatkan kekuatan militer di wilayah sekitar dan menggunakan retorika yang bersifat provokatif.

"Negaranya kini menghadapi situasi di mana sangat rasional untuk memperkirakan bahwa dalam waktu dekat akan terjadi serangan bersenjata terhadap Venezuela," ujar Moncada.

Meski demikian, sejumlah negara menyerukan agar ketegangan ini diselesaikan melalui jalur diplomasi. Prancis, Yunani, dan Denmark meminta semua pihak menahan diri dan menghormati hukum internasional.

Wakil Duta Besar Prancis untuk PBB, Jay Dharmadhikari, menegaskan bahwa penegakan hukum internasional dan hak asasi manusia harus menjadi prioritas. "Negara-negara harus menahan diri dari tindakan bersenjata sepihak," katanya.

Sementara itu, Wakil Duta Besar Panama untuk PBB, Ricardo Moscoso, menyebut ancaman perdagangan narkoba dan kejahatan lintas negara tidak bisa hanya dihadapi dengan kekuatan militer.

"Panama meyakini bahwa ancaman lintas negara yang dihadapi kawasan kami memerlukan respons bersama yang didasarkan pada penghormatan terhadap hukum internasional serta komitmen bersama untuk perdamaian dan stabilitas di belahan bumi kami," ujarnya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Invasi AS Dimulai! Kapal Perang Mengepung, Presiden Ini Tak Gentar

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |