Whoosh Tembus 10 Juta Penumpang Sejak Mulai Operasi

8 hours ago 2

Home > Loko Friday, 04 Jul 2025, 06:43 WIB

Layani 2,93 juta penumpang di Semester 1 tahun 2025.

Ilustrasi. Whoosh menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan kereta cepat dengan kecepatan hingga 350 km/jam. (Foto: Humas PT KAI)Ilustrasi. Whoosh menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan kereta cepat dengan kecepatan hingga 350 km/jam. (Foto: Humas PT KAI)

JAKARTA -- Sejak awal beroperasi sampai dengan Juni 2025, Layanan Kereta Cepat Whoosh telah melayani lebih dari 10 juta penumpang.

Whoosh resmi beroperasi secara komersial sejak Oktober 2023, menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan kereta cepat dengan kecepatan hingga 350 km/jam.

KAI Group melalui KCIC mencatatkan pertumbuhan positif volume penumpang Whoosh sepanjang Januari hingga Juni 2025.

Selama periode tersebut, Whoosh telah melayani 2.936.599 penumpang, atau meningkat sekitar 10 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 2.668.894 penumpang.

“Peningkatan ini turut dipengaruhi oleh sejumlah momen libur nasional seperti Idul Fitri, libur sekolah, dan Tahun Baru Islam yang mendorong lonjakan signifikan volume harian,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba.

Rata-rata penumpang pada periode puncak mencapai 24.000–25.000 orang per hari, dengan angka tertinggi terjadi pada 27 Juni 2025, yaitu sebanyak 26.770 penumpang dalam satu hari.

Capaian ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, termasuk dukungan pemerintah pusat dan daerah, pemegang saham, serta mitra pembangunan.

Kontribusi integrasi dengan moda lainnnya seperti fasilitas kereta api feeder, integrasi dengan LRT Jabodebek, layanan bus, dan taksi juga berperan besar dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan kenyamanan pelanggan.

Selain itu, keberhasilan operasional Whoosh turut mencerminkan keberhasilan alih teknologi ke tenaga kerja nasional. Seluruh aspek pengoperasian kini telah dijalankan sepenuhnya oleh SDM Indonesia, menandai kemajuan nyata dalam penguasaan teknologi tinggi di sektor transportasi.

Dari sisi lingkungan, hasil studi dari Pusat Polar Universitas Indonesia menunjukkan bahwa emisi karbon Whoosh hanya 6,9 gram CO per penumpang-kilometer, jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan pribadi yang mencapai 12,7 gram CO .

Dengan demikian, Whoosh berkontribusi pada pengurangan emisi karbon hingga 54% dan menekan potensi kerugian ekonomi akibat kecelakaan lalu lintas sebesar Rp2,91 miliar per tahun.

Anne mengatakan capaian ini menjadi tonggak penting dalam transformasi transportasi nasional.

Image

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |