REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Dalam rangka mewujudkan visi Keluarga Jabar Bahagia dan Berdaya, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggulirkan lima program unggulan atau Quick Win. Yakni Tamasya, Genting, Gati, AI Super Apps tentang Keluarga, dan Lansia Berdaya.
Kepala BKKBN Provinsi Jabar Dr. Dadi Ahmad Roswandi S.Si., M.Si menjelaskan, kelima program tersebut merupakan bagian dari strategi besar BKKBN, dalam memperkuat ketahanan keluarga melalui inovasi dan kolaborasi. Kata dia, keluarga adalah pondasi utama bangsa.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.‘’Jika keluarga kuat, maka masyarakat dan negara pun akan tangguh,” ujarnya saat mengisi materi di acara Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Antara di Hotel Oakwood, Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa (4/11/2025).
Dadi mengungkapkan, Program Tamasya atau Taman Asuh Sayang Anak, menekankan pentingnya pengasuhan penuh kasih dalam membentuk karakter anak sejak dini. Sementara Genting atau Gerakan Orang Tua Asuh Stunting, mengajak masyarakat untuk peduli dan berperan aktif dalam mencegah stunting melalui gerakan gotong royong.
Selanjutnya, papar Dadi, Gati atau Gerakan Ayah Teladan Indonesia hadir untuk memperkuat peran ayah dalam keluarga. “Ayah yang hadir secara emosional dan spiritual akan membentuk keluarga yang hangat dan berdaya agar anak tidak fatherless,” kata Dadi.
Dalam mendukung digitalisasi, BKKBN juga memperkenalkan AI Super Apps tentang Keluarga, sebuah aplikasi terpadu yang mengintegrasikan berbagai layanan mulai dari edukasi kesehatan reproduksi, konseling keluarga, hingga pengembangan ekonomi keluarga. Tak kalah penting, program Lansia Berdaya menjadi wujud komitmen BKKBN dalam memastikan para lanjut usia tetap produktif, sehat, dan bahagia di masa senja serta selalu terjaga oleh muda.
‘’Dengan adanya program lansia berdaya diharapkan para sesepuh bisa berkomunikasi di masa senja dan terperhatikan,’’ tutupnya.
Pada kesempatan terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar Dr Herman Suryatman mengatakan, program KB sebagai bagian integral dari upaya membangun ketahanan keluarga dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk bagian dari penanganan stunting. Pihaknya mengajak keluarga di Jabar untuk berperan aktif dalam mencegah stunting, yang secara tidak langsung berkaitan dengan perencanaan keluarga yang baik.
Intinya, tegas Herman, program KB bukan hanya sebagai alat pengendalian populasi, tetapi sebagai bagian penting dari strategi komprehensif untuk menciptakan keluarga yang kuat dan sejahtera.

5 hours ago
3











































