Acara Jimmy Kimmel Live Setop Usai Komen Kematian Charlie Kirk dan Trump

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Stasiun televisi Amerika Serikat (AS), ABC, menghentikan penayangan acara Jimmy Kimmel Live! tanpa batas waktu mulai Rabu (17/9/2025). Keputusan ini diambil setelah Kimmel mengomentari kematian tokoh konservatif Charlie Kirk , sekutu dekat Presiden Donald Trump.

ABC sudah menayangkan acara Kimmel sejak 2003. Program disetop setelah Nexstar Communications Group menyatakan menarik program itu dari 23 stasiun afiliasinya.

"Komentar Kimmel tentang kematian Kirk bersifat ofensif dan tidak sensitif di masa krusial dalam diskursus politik nasional," ujar Presiden Divisi Penyiaran Nexstar, Andrew Alford dikutip dari Associated Press (AP), Kamis (18/9/2025).

 Jimmy Kimmel arrives at the 74th Primetime Emmy Awards held at the Microsoft Theater in Los Angeles, U.S., September 12, 2022. REUTERS/Aude Guerrucci/File PhotoFoto: REUTERS/Aude Guerrucci
FILE PHOTO: Jimmy Kimmel arrives at the 74th Primetime Emmy Awards held at the Microsoft Theater in Los Angeles, U.S., September 12, 2022. REUTERS/Aude Guerrucci/File Photo

Dalam monolognya, sebenarnya Kimmel menyinggung reaksi politik pasca-penembakan Kirk. Ia bilang, "banyak pihak di kubu MAGA berusaha keras memanfaatkan pembunuhan Charlie Kirk untuk keuntungan politik".

Kimmel juga menyindir Trump yang disebutnya berduka seperti anak empat tahun kehilangan "ikan mas". Ia menambahkan, investigasi FBI di bawah pimpinan Kash Patel dilakukan "seperti anak sekolah yang tidak membaca buku, hanya mengarang saat ujian lisan".

Kritikan lain diarahkan kepada Wakil Presiden JD Vance. Ia juga sempat menjadi pembawa acara tamu di podcast milik Kirk.

Trump sendiri menyambut keputusan ABC lewat akun Truth Social. Ia memberi selamat.

"Selamat kepada ABC karena akhirnya berani melakukan hal yang harus dilakukan," tulisnya.

Ia bahkan mendesak agar dua program lain dibatalkan. Ini merujuk ke Jimmy Fallon dan Seth Meyers, yang kadang memberikan sindiran ke Trump.

Langkah ini menambah panjang deretan kontroversi dunia late-night show AS setelah CBS menghentikan program Stephen Colbert pada Juli lalu. Saat itu Trump juga menyinggung bahwa Kimmel "akan jadi yang berikutnya".

Di sisi lain, Komisioner FCC Brendan Carr menyebut komentar Kimmel sebagai perilaku paling menjijikkan dan mendukung adanya sanksi. Namun, Komisioner FCC Anna Gomez mengkritik pemerintah karena dianggap memakai kekuasaan untuk menekan kebebasan berekspresi.

Penonton yang sudah mengantre untuk rekaman acara di Los Angeles itu juga kaget mendengar pembatalan mendadak. Mereka sudah berada di pintu studio sebelum pembatalan diumumkan.

"Kami sudah hampir masuk studio, tapi tiba-tiba dibatalkan. Awalnya saya kira ada insiden, ternyata ABC umumkan acaranya dihentikan," kata Tommy Williams, penonton asal Florida.

Kasus ini terjadi di tengah meningkatnya upaya pemerintahan Trump dan Partai Republik untuk mengontrol narasi seputar kematian Kirk. Penembak Kirk diketahui seorang pemuda 22 tahun bernama Tyler Robinson, yang disebut sempat beralih pandangan politik ke kiri dan mendukung isu LGBTQ.

Sejumlah kelompok konservatif menuding Kimmel sengaja menyebarkan informasi menyesatkan, bahkan melayangkan komplain resmi ke FCC. Sementara itu, Disney sebagai induk ABC tengah menunggu persetujuan regulator untuk akuisisi ESPN terhadap NFL Network, sehingga tekanan politik dinilai semakin kuat.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Mau Selamatkan Anak-Anak, Larang Pewarna Makanan Buatan

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |