Angola dan Ethiopia tertarik perdalam kerja sama pertanian dengan RI.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Angola dan Ethiopia menyatakan minat untuk memperdalam kerja sama di bidang pertanian dengan Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11) malam waktu setempat, di sela KTT G20.
Airlangga mengungkapkan bahwa kedua negara Afrika tersebut berencana melakukan kunjungan resmi ke Indonesia tahun depan untuk menindaklanjuti ketertarikan tersebut. Pemerintah Indonesia akan menyiapkan langkah teknis melalui kementerian terkait dan akan melaporkannya kepada Presiden guna membuka peluang pendalaman kerja sama.
Beberapa perusahaan Indonesia telah beroperasi di Ethiopia, namun masih diperlukan kerangka kerja sama baru di bidang pertanian untuk memperdalam investasi. "Di Ethiopia, terdapat lima hingga enam perusahaan Indonesia yang sudah beroperasi dan mereka membutuhkan support terutama di sektor agrikultur dan derivatif kelapa sawit," jelas Airlangga.
Ketertarikan Negara Lain
Selain Angola dan Ethiopia, Airlangga juga menyebutkan bahwa Finlandia tertarik menanamkan investasi di industri data center. "Finlandia, yang dikenal dengan teknologi tinggi, berminat untuk investasi di data center," tambahnya.
Kerja sama lainnya yang disinggung adalah penandatanganan nota kesepahaman antara PT Dahana dan perusahaan pertahanan Jerman, Rheinmetall, mengenai pembangunan fasilitas bahan peledak. Selain itu, ada juga rencana investasi di sektor hulu migas dengan nilai sekitar 2,6 miliar dolar AS, yang masih dalam tahap lanjutan dengan Pertamina dan mitranya.
KTT G20 kali ini berfokus pada tiga sesi utama yang membahas tantangan global, mulai dari ekonomi berkelanjutan hingga tata kelola kecerdasan buatan, serta isu mineral kritis yang menjadi fokus kepentingan Indonesia.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

2 hours ago
1













































