AS Dikabarkan Bakal Gelontorkan Dana buat Bantuan Kemanusiaan Gaza

15 hours ago 3

CNN Indonesia

Sabtu, 07 Jun 2025 09:40 WIB

Departemen Luar Negeri AS dikabarkan tengah mempertimbangkan pemberian US$500 juta atau sekitar Rp8,1 triliun pada yayasan bantuan kemanusiaan Gaza, Palestina. Ilustrasi. Departemen Luar Negeri AS dikabarkan tengah mempertimbangkan pemberian US$500 juta atau sekitar Rp8,1 triliun pada yayasan bantuan kemanusiaan Gaza, Palestina. (REUTERS/EBRAHIM HAJJAJ)

Jakarta, CNN Indonesia --

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dikabarkan tengah mempertimbangkan pemberian US$500 juta atau sekitar Rp8,1 triliun pada yayasan bantuan kemanusiaan Gaza, Palestina.

Melansir Reuters, sumber dan mantan pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, uang untuk Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) akan berasal dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) yang kini sedang dimasukkan ke dalam Departemen Luar Negeri AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, rencana tersebut ditentang oleh sejumlah pejabat AS yang prihatin dengan kondisi di Gaza. Pasalnya, GHF sendiri memicu kontroversial dan telah dikritik keras oleh banyak organisasi kemanusiaan, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lantaran diduga kurang netral dalam menghadapi konflik Israel-Palestina.

Hanya saja, GHF mulai mendistribusikan bantuannya pekan lalu saat sebagian besar warga Gaza berisiko bencana kelaparan.

Salah satu sumber mengatakan, usulan untuk memberikan sejumlah dana terhadap GHF itu didukung oleh mantan pejabat USAID.

Sumber itu juga mengatakan bahwa Israel meminta dana untuk menjamin operasional GHF selama 180 hari.

Baik departemen Luar Negeri AS, Israel, dan GHF hingga saat ini belum menanggapi permintaan komentar wartawan.

Belum bisa dipastikan juga siapa yang saat ini mendanai operasional GHF yang dimulai di Gaza sejak pekan lalu. Yang jelas, GHF menggunakan perusahaan keamanan dan logistik swasta AS untuk mengangkut bantuan ke Gaza untuk didistribusikan ke lokasi aman.

Presiden AS Donald Trump sendiri sebelumnya telah mengatakan bahwa pihaknya tidak membiayai operasional GHF.

(asr/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |