Bahlil Ungkap Devisa Negara Rp 500 Triliun/Tahun Buat Impor BBM-LPG

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan bahwa devisa negara untuk impor energi terpakai hingga Rp 500 triliun per tahun. Hal itu dialokasikan untuk impor minyak mentah, bahan bakar minyak (BBM), hingga liquefied petroleum gas (LPG).

Bahlil menyayangkan, besarnya dana yang mengalir ke luar negeri tersebut seharusnya bisa menjadi modal untuk memutar roda ekonomi di dalam negeri.

"Berapa impor kita? Total impor kita per tahun antara LPG, BBM, baik crude maupun BBM jadi, kurang lebih sekitar Rp 500 triliun rupiah per tahun devisa kita keluar. Rp 500 triliun rupiah per tahun," beber Bahlil dalam acara BIG Conference, di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (8/12/2025).

Menurutnya, jika Indonesia mampu menekan angka impor tersebut secara signifikan, dampaknya akan besar terhadap perekonomian. Berdasarkan perhitungannya, menahan laju devisa yang keluar untuk energi bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional jauh di atas rata-rata saat ini.

"Devisa kita itu dapat kalau kita tahan tidak kita impor, itu dapat memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi kita minimal nambah 2-3%," imbuhnya.

Belum lagi, Indonesia masih ketergantungan terhadap impor LPG. Berdasarkan catatannya, kebutuhan LPG nasional mencapai 8,5 juta ton per tahun sementara produksi dalam negeri hanya 1,3 juta ton.

"Kalau kita mampu tidak mengimpor BBM kita, maka saya pastikan devisa kita akan tinggal dalam negeri dan itu menjadi alat ungkit untuk bisa kita putar dalam negeri," pungkasnya.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |