Medan, CNN Indonesia --
Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak Sabtu (11/10) malam menyebabkan banjir di lima kecamatan pada Minggu (12/10) dini hari.
Air dari sejumlah sungai yang meluap menggenangi permukiman warga dengan ketinggian mencapai 20 hingga 200 sentimeter.
"Banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi sehingga mengakibatkan beberapa sungai meluap ke pemukiman warga di 5 Kecamatan," kata Kabid Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima kecamatan yang terdampak banjir antara lain Kecamatan Medan Selayang, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Labuhan. Tercatat lebih dari 1.400 rumah terendam dan ratusan warga harus mengungsi ke lokasi aman.
"Di Medan Maimun, banjir melanda enam kelurahan, termasuk Kelurahan Aur, Sei Mati, Suka Raja, Hamdan, dan Kampung Baru, dengan total sekitar 764 rumah terendam dan lebih dari 1.600 jiwa terdampak," ujarnya.
Kemudian di Medan Johor, air menggenangi sedikitnya 220 rumah, dengan lebih dari 1.000 warga terdampak di Kelurahan Kuala Bekala, Pangkalan Mansyhur, dan Gedung Johor.
"Di Kecamatan Medan Labuhan, dua kelurahan yakni Pekan Labuhan dan Martubung mengalami banjir cukup parah dengan ketinggian air hingga dua meter. Sekitar 300 rumah terendam dan 960 warga dilaporkan terdampak," sebutnya.
Selanjutnya di Kecamatan Medan Polonia, sebanyak dua kelurahan terendam banjir yakni Kelurahan Sari Rejo dan Kelurahan Polonia dengan total 89 rumah terendam dan 500 warga yang terdampak.
"Lalu di Kecamatan Medan Selayang tepatnya di Kelurahan Beringin, ada 70 rumah milik 80 kepala keluarga yang terendam air setinggi lutut orang dewasa," paparnya.
Menurut Sri Wahyuni sebagian warga kini mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Di Kecamatan Medan Labuhan, BPBD mencatat dua titik pengungsian utama yakni Masjid Al Ikhlas, Jalan Titi Pahlawan, menampung sekitar 300 jiwa dan Sekolah SMPN 5, Jalan Kambes, menampung 105 jiwa.
"Belum ada laporan korban jiwa akibat bencana ini, namun BPBD masih melakukan pendataan terhadap kemungkinan korban luka-luka dan meninggal dunia," urainya.
Pemerintah Kota Medan bersama BPBD telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk melakukan assessment cepat, evakuasi warga, dan pendirian posko sementara.
"Tim gabungan sudah diterjunkan ke lokasi terdampak untuk membantu warga, terutama di titik-titik dengan ketinggian air di atas satu meter. Hingga Minggu siang, kondisi di sejumlah wilayah masih dalam proses penanganan," katanya.
(fnr/isn)