Skema multimoda membantu mewujudkan ekspor yang lebih mudah dan murah.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Bea Cukai Tanjung Emas mendukung pemanfaatan skema multimoda untuk mewujudkan ekspor yang lebih mudah dan murah.
Ekspor skema multimoda adalah suatu metode pengiriman barang ekspor yang melibatkan penggunaan dua atau lebih moda transportasi dalam satu dokumen. Layanan ini menjadi alternatif pengiriman barang, agar semakin efisien dalam pengiriman logistik.
Sejumlah perusahaan yang berada di bawah pengawasan Bea Cukai Tanjung Emas dan telah memanfaatkan fasilitas ini, antara lain PT Dua Kelinci, CV Sepuluh Harta International, dan PT Sanmik Organic Indonesia.
Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Tri Utomo Hendro Wibowo mengatakan skema multimoda terbukti memberikan manfaat nyata bagi pelaku usaha. “Kami terus mendorong penggunaan layanan ekspor multimoda sebagai solusi logistik yang terintegrasi. Melalui kemudahan ini, eksportir dapat menekan biaya, mempercepat waktu tempuh, dan tetap memenuhi ketentuan kepabeanan secara optimal,” ujarnya.
Tri Utomo mengatakan efisiensi logistik adalah keuntungan utama terutama bagi eksportir yang berlokasi jauh dari pelabuhan. Pemuatan barang yang diizinkan langsung dari gudang atau Tempat Penimbunan Lainnya (TPL) turut memangkas biaya handling dan waktu tunggu. Hal ini secara langsung mendukung kelancaran ekspor dari wilayah-wilayah produsen seperti Pati dan Jepara.
Dampak positif lainnya adalah pengurangan beban lalu lintas di jalan raya serta penurunan emisi dari kendaraan angkutan. Dengan memindahkan sebagian beban ekspor ke moda kereta api, efisiensi sistem logistik nasional semakin meningkat sekaligus memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan.
"Melalui peran sebagai trade facilitator dan industrial assistance, Bea Cukai Tanjung Emas mempertegas komitmennya dalam memperkuat ekosistem ekspor nasional. Langkah ini tidak hanya membantu pelaku usaha, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan memperluas dampak positif bagi masyarakat," kata Tri Utomo.