BSI Kelola 1,2 Juta Rekening Payroll, Dorong Inklusi Keuangan Syariah

19 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat penghimpunan dana murah atau current account saving account (CASA) dengan memperluas penetrasi tabungan wadiah berbasis payroll. Strategi ini ditempuh untuk menekan biaya dana sekaligus memperluas inklusi keuangan syariah di Indonesia.

Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menegaskan pentingnya payroll sebagai pintu masuk strategis dalam memperkenalkan layanan keuangan syariah secara menyeluruh kepada masyarakat.

"Payroll menjadi entry gate strategis untuk memperluas inklusi keuangan syariah. Tabungan wadiah yang kami tawarkan bebas biaya administrasi, sehingga efisien bagi nasabah dan mendukung efisiensi biaya dana bagi perseroan,” ujar Anton, Jumat (13/6/2025).

Hingga Mei 2025, BSI telah mengelola lebih dari 1,2 juta rekening payroll, tumbuh 4,39 persen secara tahunan. Nasabah payroll BSI berasal dari berbagai institusi strategis seperti BUMN, ASN, kementerian/lembaga, dan sektor swasta.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 253 ribu rekening berasal dari aparatur sipil negara (ASN), menjadikan BSI sebagai bank nasional terbesar ketiga dalam pengelolaan payroll ASN. Selain ASN, BSI menargetkan perluasan layanan payroll ke korporasi besar swasta melalui program promosi untuk memperkenalkan produk keuangan syariah ke segmen yang lebih luas.

Kinerja payroll berkontribusi signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI. Per Maret 2025, DPK BSI tercatat sebesar Rp319,34 triliun, tumbuh 7,40 persen dibandingkan Maret 2024 yang sebesar Rp297,33 triliun. Dari total DPK tersebut, sekitar 61 persen berasal dari dana murah, dengan tabungan mendominasi 42 persen dan tabungan wadiah menyumbang 40 persen dari total tabungan.

"Capaian ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan BSI terus meningkat. Tanpa biaya admin bulanan, payroll bukan hanya solusi praktis, tetapi juga menjadi pintu masuk awal menuju layanan keuangan syariah yang lebih lengkap,” tambah Anton.

Anton optimistis pertumbuhan payroll akan tetap positif hingga pertengahan tahun. Posisi BSI sebagai bank operasional pemerintah dan mitra resmi kementerian/lembaga dinilai menjadi kekuatan dalam memperluas pengelolaan rekening gaji.

Layanan payroll juga menjadi awal keterhubungan nasabah dengan berbagai produk keuangan BSI seperti pembiayaan konsumer, tabungan emas, cicil emas, dan investasi syariah. Untuk ASN, BSI memberikan fasilitas tambahan seperti bebas biaya transfer antarbank, pembiayaan multiguna, dan program pembiayaan emas.

"Di tengah kondisi likuiditas yang kompetitif, payroll adalah strategi efektif untuk mengelola DPK secara terkontrol, aman, dan berkelanjutan. Nasabah payroll juga menjadi segmen prioritas dalam pembiayaan konsumer BSI berkat profil risiko yang sehat dan terukur,” harap Anton.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |