Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan harga sejumlah bahan bakar minyak (BBM) yang dijual telah sesuai dengan nilai keekonomian masyarakat berkat subsidi.
Seperti halnya Pertalite, saat ini Pertamina memasarkan BBM RON 90 tersebut dengan banderol Rp10 ribu per liter. Kata Purbaya, seharusnya BBM jenis itu dijual Rp11.700, yang artinya pemerintah menanggung subsidi Rp1.700 pada setiap liternya.
Total anggaran untuk subsidi tersebut sebesar Rp56,1 triliun pada APBN 2024 dan dinikmati sudah 157,4 juta kendaraan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Solar, BBM mesin diesel ini seharusnya dijual Rp11.950 per liter tetapi masyarakat bisa membelinya Rp6.800 per liter. Artinya, ada subsidi Rp5.150 per liter atau sekitar 43 persen dari harga asli ditanggung APBN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk tahun anggaran 2024, total nilai subsidi solar mencapai Rp89,7 triliun buat lebih dari empat juta kendaraan.
Bila dibagi rata, setiap kendaraan diesel itu menikmati subsidi solar sebesar Rp22.500 selama 2024. Sementara satu kendaraan dari 157,4 juta kendaraan yang menikmati Pertalite mendapat subsidi Rp355,7 pada periode sama.
"Selama ini pemerintah menanggung selisih antara harga keekonomian dan harga yang dibayar masyarakat melalui pemberian subsidi dan kompensasi, baik energi dan nonenergi," kata Purbaya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, melansir Antara, Rabu (1/10).
Menurut Purbaya ini menjadi salah satu bentuk keberpihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar pemberiannya lebih tepat sasaran.
"Ini adalah bentuk keberpihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan," kata Purbaya.
Lebih murah di Malaysia
Meski telah ditekan menggunakan subsidi negara, harga BBM di Tanah Air tetap lebih tinggi dari negara tetangga Malaysia, bahkan untuk RON di atas Pertalite.
BBM RON 95 di Malaysia dijual 1,99 ringgit atau setara Rp7.864 per liter (kurs Rp3.952 per ringgit). Harga itu mengalami penurunan dari sebelumnya 2,05 ringgit per liter atau setara Rp8.101 per liter.
BBM RON 95 untuk mesin bensin juga tersedia di Indonesia dan dikelola langsung oleh operator pelat merah, Pertamina. Namun, produk dengan nama Pertamax Green itu dibanderol jauh lebih mahal atau hampir dua kali lipat yaitu Rp13 ribu per liter.
Tak hanya Pertamina, operator Shell di Indonesia menjual BBM V-Power RON 95 Rp13,140 per liter, sedangkan Vivo membanderol Revvo 95 Rp13.140 per liter.
(ryh/fea)