China Tuding AS Rusak Kesepakatan Perundingan Tarif yang Sudah Tercapai di Jenewa

1 day ago 5

Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China pada Senin menuduh Amerika Serikat (AS) telah merusak kesepakatan yang dicapai dalam perundingan ekonomi dan perdagangan baru-baru ini di Jenewa terkait isu tarif "resiprokal" yang diklaim oleh Washington. Juru bicara Kementerian Perdagangan China membantah pernyataan terbaru dari pihak AS yang menuduh Beijing telah melanggar kesepakatan hasil dialog China-AS pada Mei lalu.

Sebaliknya, seperti dilaporkan Global Times, Senin (2/6/2025), China justru menyalahkan Washington atas pelanggaran tersebut. Pihak China menyatakan telah membatalkan atau menangguhkan berbagai kebijakan tarif dan non-tarif yang berkaitan dengan tarif "resiprokal" AS, sesuai dengan konsensus yang dicapai dalam perundingan tersebut.

Namun, juru bicara tersebut menambahkan bahwa AS justru menerapkan serangkaian pembatasan diskriminatif terhadap China setelah perundingan berlangsung. Antara lain berupa penerbitan panduan pengendalian ekspor cip berbasis kecerdasan buatan (AI), penghentian penjualan perangkat lunak desain cip -- otomatisasi desain elektronik (electronic design automation/EDA) -- ke China, serta pencabutan visa bagi sejumlah pelajar asal China.

"China, dengan sikap yang bertanggung jawab, telah bersungguh-sungguh menindaklanjuti, melaksanakan secara ketat, dan memegang teguh hasil kesepakatan perundingan ekonomi dan perdagangan di Jenewa. Komitmen China untuk menjaga hak dan kepentingan nasional dilakukan dengan penuh integritas," ujar juru bicara tersebut.

Kementerian Perdagangan China menegaskan bahwa tindakan AS itu merupakan pelanggaran serius terhadap kesepakatan hasil pembicaraan telepon antara kedua kepala negara pada 17 Januari, serta merusak secara mendalam konsensus perundingan ekonomi dan perdagangan di Jenewa. Langkah AS tersebut dinilai merugikan hak dan kepentingan sah China.

Selain itu, China menilai AS terus-menerus memicu gesekan dagang baru yang memperburuk ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral.

"Alih-alih melakukan introspeksi, AS justru melemparkan tuduhan tidak berdasar kepada China dan menyalahkan secara sepihak, yang sangat bertentangan dengan fakta. China dengan tegas menolak tuduhan yang tidak beralasan ini," tegas juru bicara tersebut.

Jika AS terus mempertahankan pendekatan sepihak dan tetap merugikan kepentingan China, Beijing menyatakan akan mengambil tindakan tegas demi melindungi hak dan kepentingan sahnya, tambah juru bicara tersebut.

sumber : Antara, Anadolu

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |