Posyandu Digital Dirilis Lewat Aplikasi SehatLink

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Program digitalisasi kader Posyandu diluncurkan melalui pemanfaatan aplikasi SehatLink. Program tersebut dirilis lewat kolaborasi antara Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiridengan PKK RW 01, Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan, belum lama ini. 

Ketua pelaksana kegiatan, Sukmawati Anggraeni Putri, menjelaskan program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu dalam pencatatan dan pelaporan data kesehatan secara digital.

“Dengan hadirnya SehatLink, kami ingin kader Posyandu mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Pencatatan manual yang selama ini dilakukan bisa digantikan dengan sistem digital yang lebih cepat, akurat, dan mudah diakses,” ungkap dia lewat keterangan tertulis, Rabu (17/9).

Bersama dua anggota tim, yaitu Titin Kristiana dan Setiaji, kegiatan ini juga melibatkan pelatihan langsung kepada para kader agar mereka mampu mengoperasikan aplikasi dengan baik.

“Aplikasi SehatLink sendiri merupakan platform berbasis online yang dirancang untuk mendukung tugas kader Posyandu dalam mencatat dan memantau data kesehatan balita, ibu hamil, dan lansia. Aplikasi ini memiliki fitur utama seperti pencatatan tumbuh kembang balita, rekam kesehatan ibu hamil, pengingat jadwal imunisasi, laporan otomatis berbasis grafik, serta dashboard monitoring,” papar Sukmawati.

Uniknya, aplikasi ini dibangun melalui kolaborasi Program Studi Sistem Informasi dan Program Studi Sains Data UNM, yang menggabungkan kekuatan teknologi dan analitik sesuai kebutuhan di lapangan.

Sebagai kontribusi nyata kepada masyarakat, UNM memberikan Aplikasi SehatLink secara gratis kepada kader Posyandu RW 01, Kelurahan Ragunan. Selain itu, kader juga mendapatkan pelatihan dan pendampingan tidak hanya terkait aspek teknis, tetapi juga pemahaman tentang keamanan data dan pentingnya digitalisasi sebagai dasar pengambilan keputusan berbasis data.

Ketua PKK RW 01, Ike Hertha Viscalia, mengaku terbantu dengan adanya SehatLink. "Sekarang pencatatan dan pelaporan bisa dilakukan lebih praktis dan rapi. Data pun bisa diakses kapan saja, sehingga kerja kader lebih efisien,” tutur Ike.

Ia menambahkan, program ini menjadi momentum awal untuk memperkuat peran kader dalam ekosistem kesehatan masyarakat berbasis teknologi. Menurut dia, program ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam membangun inovasi berbasis kebutuhan lokal. Ke depan, Tim Dosen UNM berharap SehatLink dapat diadopsi di wilayah lain sebagai bagian dari gerakan nasional transformasi digital bidang kesehatan.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |