Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan program jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga terus digenjot sebagai pengganti liquefied petroleum gas (LPG) 3 kg yang disubsidi oleh negara. Hanya pada tahun 2025, lebih dari 115 ribu sambungan rumah (SR) baru akan dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kepala BPH Migas Wahyudi Anas mengatakan jumlah sambungan rumah yang akan terhubung jargas mencapai 115.246 SR dan tersebar di sejumlah kabupaten/kota dalam negeri sepanjang 2025 ini.
"Tahun 2025 ada 115.246 SR, ini terbagi beberapa kabupaten dan kota, ini otomatis kita akan sesuaikan," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Jakarta, Senin (24/11/2025).
Angka tersebut terhitung lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya dan menjadi bagian dari rencana lima tahunan pemerintah untuk mempercepat konversi dari LPG ke gas bumi yang dinilai lebih murah serta pasokannya lebih stabil.
Pihaknya juga akan menetapkan harga jual gas untuk rumah tangga dan pelanggan kecil di wilayah-wilayah baru tersebut.
"Peraturan dan penetapan harga jual gas untuk rumah tangga dan pelanggan kecil, empat kabupaten dan kota, namun ini akan bertambah sesuai dengan perkembangan pertambahan implementasi jargas yang sedang BPH Migas laksanakan," jelasnya.
Dengan tambahan lebih dari 115 ribu sambungan rumah hanya dalam satu tahun, pihaknya berharap beban subsidi LPG 3 kg dapat berkurang signifikan sekaligus mengurangi kelangkaan tabung gas yang kerap memicu inflasi di daerah.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

1 hour ago
1














































