Detik-Detik Pesawat Netanyahu Hindari Prancis, Takut Ditangkap ICC

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerbangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ternyata menghindari sebagian besar wilayah udara Eropa, di antaranya Prancis dan Spanyol, Kamis. Pesawatnya dilaporkan dialihkan melalui Selat Gibraltar.

Media Turki TRT, mengutip laman Israel, melaporkan bahwa langkah ini mencerminkan hubungan yang tegang dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Di sisi lain, ada kekhawatiran Netanyahu bahwa dirinya akan ditangkap berdasarkan surat perintah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) jika pendaratan darurat memaksa pesawat jatuh.

Hal sama juga dimuat ABC, merujuk catatan FlightRadar24. Disebutkan bahwa jet Netanyahu terbang dengan rute yang tidak biasa dari Tel Aviv ke New York pada hari Kamis, sebagian besar menghindari wilayah udara Eropa.

"Netanyahu, sempat terbang di atas Yunani dan Italia. Tetapi kemudian mengambil rute memutar melintasi Mediterania, tepat di atas Selat Gibraltar dan kemudian melintasi Atlantik," muat laman itu, dikutip Jumat (26/9/2025).

"Rute yang tidak biasa ini menambah waktu penerbangan perdana menteri lebih dari dua jam."

Penerbangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke AS menghindari wilayah udara Prancis dan Spanyol, dan dialihkan melalui Selat Gibraltar. (X/@kennardmatt)Foto: Penerbangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke AS menghindari wilayah udara Prancis dan Spanyol, dan dialihkan melalui Selat Gibraltar. (X/@kennardmatt)

ICC sebelumnya telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu atas dugaan kejahatan perang di Gaza tahun 2024. Netanyahu telah menolak surat perintah penangkapan ICC dan mengatakan tindakan serta tuduhan tersebut "tidak masuk akal dan salah".

Setidaknya ada 124 negara yang termasuk negara ICC. Prancis, Spanyol, Italia, dan Yunani.

"Bagi beberapa pemerintah, memberikan izin kepada Netanyahu untuk terbang di atas negara mereka akan menjadi beban politik," kata mantan Wakil Asisten Menteri Luar Negeri AS, Steve Ganyard.

"Dulu tidak ada yang tahu, tetapi sekarang dengan pelacakan penerbangan waktu nyata di setiap ponsel pintar, semua orang dapat melacak pesawatnya. Teknologi telah mengubah diplomasi sekecil ini," tambahnya.

Penerbangan Netanyahu berlangsung selama 13 jam, sementara penerbangan komersial dari Tel Aviv ke bandara JFK biasanya memakan waktu kurang dari 11 jam. Kantor Netanyahu belum memberikan komentar.

Di New York, Netanyahu akan memberi pidato Jumat pagi jam 9.00 waktu AS. Ia juga diagendakan bertemu Presiden AS Donald Trump.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Netanyahu Akhirnya Muncul! Lihat Kehancuran Kota Usai Dibombardir

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |