Dirjen Pothan Resmi Tutup Indo Defence 2024, Hasilkan 55 MoU

13 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indo Defence 2024 Expo dan Forum resmi ditutup pada Sabtu (14/6/2025). Pameran pertahanan terbesar di Asia Tenggara yang berlangsung JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 11 sampai 14 Juni 2025 itu, resmi mencatatkan 17 kontrak kerja sama bidang pertahanan dengan perusahaan dalam negeri dan badan usaha milik negara (BUMN).

Kontrak kerja sama dengan perusahaan dalam negeri itu dilakukan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Selain itu, selama Indo Defence 2024, tercipta 55 nota kesepahaman (MoU) antarsesama industri pertahanan, termasuk juga Kemenhan. Hal itu mencakup kerja sama pengembangan teknologi alutsista hingga kerja sama penguatan sumber daya manusia bidang pertahanan.

Pelaksana Harian (Plh) Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan, Laksda TNI Sri Yanto mengatakan, Indo Defence 2024 terselanggara berkat perhatian pemerintah kepada industri pertahanan dalam negeri agar terus berkembang. "Diharapkan industri pertahanan membantu pemerintah menggerakkan ekonomi," kata Sri kepada awak media saat menutup Indo Defence 2024 di JIExpo, Sabtu.

Sri selaku ketua panitia Indo Defence 2024 menjelaskan, pameran pertahanan itu terasa istimewa karena dibuka langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin. Setelah itu, kata Sri, Presiden Prabowo langsung meninjau berbagai stan industri pertahanan mancanegara yang berpartisipasi di ajang tersebut.

Sri juga mendapati, dibandingkan Indo Defence 2022, pelaksanaan kali ini lebih ramai didatangi pengunjung. Karena itu, ia berharap, industri pertahanan dalam negeri bisa terus berkembang setelah menjalin kerja sama dengan perusahaan pertahanan skala besar yang lebih maju dari luar negeri.

"Harapan kita, terjadi kerja sama mungkin dalam berbagai bentuk, bisa dalam bentuk transfer teknologi, pengembangan teknologi, pengembangan bersama produk-produk pertahanan, terbangunnya supplay chain antarindustri, sehingga kita ketika memiliki alutsista, kesiagaan alutsista terjaga dalam waktu lama," ucap Sri.

Dalam pameran tahun ini, tercatat ada 1.180 perusahaan dari 55 negara yang ikut serta memamerkan produk alutsistanya. Beberapa negara besar yang sudah menjalin kerja sama militer dengan Indonesia pun turut hadir, di antaranya Amerika Serikat (AS), Turki, Uni Emirat Arab (UEA), Italia, Prancis, dan Korea Selatan (Korsel).

Indo Defence awalnya direncanakan digelar pada November 2024, namun batal karena Indonesia saat itu sedang mengalami masa transisi pemerintahan. Sempat digeser ke awal 2025, namun akhirnya pameran pertahanan ke-10 tersebut baru terlaksana pada pertengahan tahun ini.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |