1 hour ago
1
Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk marah-marah minta Uni Eropa dibubarkan. Pasalnya, perusahaan media sosial X miliknya baru dikenai denda US$ 140 juta dari Komisi Eropa.
"Uni Eropa harus dibubarkan dan kedaulatan dikembalikan ke tiap negara anggotanya, sehingga pemerintah betul-betul mewakili rakyatnya," katanya. Amukan Musk disuarakan lewat akunX miliknya pada Sabtu (6/12/2025).
Komisi Eropa menjatuhkan denda Rp 2,33 triliun kepada media sosial X karena perusahaan yang dulu bernama Twitter tersebut dinilai melanggar Digital Services Act. Denda tersebut diumumkan setelah proses penyelidikan selama 2 tahun.
Menurut Komisi Eropa, centang biru di X mengandung unsur pengelabuan karena tidak transparan soal iklan dan tidak menyediakan akses ke data publik ke peneliti.
"Lewat keputusan pelanggaran pertama atas DSA, kami meminta X bertanggung jawab karena menghindari akuntabilitas dan tidak menghargai hak pengguna," kata Henna Virkkunen dari Komisi Eropa.
Musk merespons pengumuman denda tersebut dengan kutukan "omong kosong" lewat akun X miliknya.
Pemerintah Amerika Serikat juga memprotes keputusan Komisi Eropa. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan denda atas Xx adalah "serangan terhadap semua platform teknologi AS dan warga AS oleh pemerintah asing."
Duta Besar AS untuk Uni Eropa, Andrew Puzder menyebut denda tersebut adalah bentuk dari "regulasi Uni Eropa yang menyasar inovasi Amerika."
"Pemerintah Trump sudah sangat jelas, kami menentang segala bentuk sensor dan akan melawan regulasi yang membebani perusahaan AS di luar negeri," katanya.
Komisi Eropa memberikan waktu kepada X untuk mengabarkan rencana mereka terkait centang biru selama 60 hari. Isu soal penyimpanan iklan dan akses terhadap data publik harus diselesaikan dalam waktu 90 hari.
"Jika tidak dipenuhi, keputusan bisa berujung ke pembayaran denda secara periodik," kata Komisi Eropa.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
