Era Amran, Kementan Ukir Rekor Penguatan Sektor Pangan Nasional

4 hours ago 3

Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Ahad (3/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) RI mencetak sejarah baru dalam penguatan sektor pangan nasional. Di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, berbagai capaian strategis berhasil diraih, mulai rekor cadangan beras tertinggi hingga reformasi kebijakan yang berpihak pada petani.

Dengan semangat kerja cepat dan tata kelola kelembagaan yang terintegrasi, Kementan menegaskan perannya sebagai motor utama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Salah satu pencapaian paling mencolok adalah stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang mencapai 4 juta ton, tertinggi dalam sejarah 57 tahun perjalanan Perum Bulog sejak era reformasi.

"Ini capaian dalam sejarah ketahanan pangan kita. Keberhasilan ini adalah buah kerja bersama, petani, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan," kata Amran di Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Tak hanya soal cadangan beras, Amran juga melakukan reformasi kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan jagung, pertama kalinya sejak 2018. Kebijakan tersebut memberi ruang lebih luas bagi petani untuk mendapatkan keuntungan yang layak.

Kini, harga gabah kering panen berada di kisaran Rp 6.000-6.500 per kilogram (kg). Sementara harga jagung naik menjadi Rp 5.500 per kg, disertai dengan penghapusan sistem rafaksi yang selama ini memberatkan petani. "Petani harus diberi ruang untuk untung. Kalau petani rugi, mereka jera menanam," ucap Amran.

Langkah konkret lainnya yaitu peningkatan anggaran pupuk bersubsidi dari Rp 28 triliun menjadi Rp 46,8 triliun, mencakup sembilan komoditas strategis. Untuk mendukung distribusi yang transparan dan tepat sasaran, Kementan meluncurkan sistem digital i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi), yang diperkuat secara hukum melalui Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025.

Menghadapi tantangan iklim, Amran meluncurkan program pompanisasi nasional sebagai solusi krusial. Hingga akhir 2024, sebanyak 62.378 unit pompa telah didistribusikan, dengan target naik menjadi 70 ribu unit. Di Kotawaringin Timur, program itu terbukti meningkatkan indeks pertanaman hingga 300 persen dan produksi padi sebesar 9,82 persen.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |