Guru Ikut Pelatihan Coding, Pemda Kepri: Dunia Bergerak Cepat ke Arah Digitalisasi

6 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Puluhan guru jenjang pendidikan dasar dan menengah atas di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mendapatkan pelatihan koding dan kecerdasan buatan (AI) dari kantor guru dan tenaga kependidikan bekerja sama dengan dinas pendidikan setempat.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kepri Supardi mengatakan pelatihan digelar selama lima hari, tanggal 21-25 Juli 2025 yang berpusat di Kota Tanjungpinang.

"Pelatihan ini merupakan bagian dari program koding atau pemrograman komputer dan AI," kata Supardi saat membuka pelatihan, Senin.

Ia menyampaikan pelatihan tersebut sebagai langkah strategis meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan pendidikan digital saat ini. Program ini juga selaras dengan kebijakan nasional dalam penguatan pembelajaran berbasis teknologi.

Peserta pelatihan terdiri atas 11 orang guru SMA/SMK negeri maupun swasta asal Kabupaten Bintan, serta 19 guru SMK/SMK negeri dan swasta dari Kota Tanjungpinang yang mewakili sejumlah sekolah.

Menurut Supardi, panitia pelaksana kegiatan dari Dinas Pendidikan Kepri melalui Bidang SMA telah merancang materi pelatihan secara sistematis bersama fasilitator nasional dari program TOT Fasilitator Pembelajaran Koding-KA Batch 3.

"Mari kita ikuti pelatihan ini secara aktif dan maksimal. Gunakan kesempatan ini untuk memperdalam ilmu dari para narasumber. Saat ini dunia sedang bergerak cepat ke arah digitalisasi, dan kita tidak boleh tertinggal,” ungkapnya.

Supardi turut menekankan pentingnya konektivitas dan literasi digital sebagai kebutuhan dasar dalam pembelajaran masa kini.

Bicara soal koding, menurut dia, tidak bisa lepas dari digitalisasi. Ini adalah langkah awal untuk menyongsong masa depan pendidikan yang lebih baik.

Pelatihan itu akan berfokus pada materi yang esensial untuk dikuasai para guru, terutama dalam mengintegrasikan teknologi dan AI ke dalam proses belajar mengajar.

"Selama lima hari peserta dibekali dengan wawasan dan keterampilan yang sangat relevan oleh narasumber. Mulai dari perubahan global, pergeseran metode pembelajaran, hingga praktik langsung penerapan koding dan AI di kelas,” ujar Supardi.

Dia menambahkan pelatihan ini menyasar sekolah-sekolah penerima program Bantuan Operasional Sekolah Kinerja (BOSKIN) dan BOS Reguler. Tujuannya untuk memastikan sekolah sasaran memiliki pemahaman dan keterampilan yang mendukung pengelolaan dana BOS dalam konteks transformasi digital pendidikan.

"Pelatihan ini diharapkan tidak hanya memperkuat kapasitas guru dalam penguasaan teknologi, tetapi juga meningkatkan kualitas pembelajaran dan manajemen sekolah yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel," katanya.

sumber : Antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |